apakabar.co.id, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama menghasilkan teknologi energi ramah lingkungan dan berkelanjutan, berupa sel surya berbasis perovskite dengan efisiensi tinggi.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Riset Elektronika (PRE) BRIN Yusuf Nur Wijayanto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/12).
Menurut Yusuf, pihaknya memiliki alat dan bahan yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan sel surya. Karena itu, mereka sangat terbuka dengan kegiatan pembimbingan mahasiswa.
Sementara itu, ITB dianggap memiliki kontribusi melalui keterlibatan mahasiswa dan pendanaan.
Yusuf optimistis kerja sama itu bisa menghasilkan berbagai inisiatif seperti proposal bersama, publikasi, pembimbingan bersama tugas akhir mahasiswa S2 dan S3, serta riset asisten untuk memperluas dampak kerja bersama.
“Perangkat konversi energi ini memegang peranan penting untuk mengembangkan teknologi ramah lingkungan dan berkelanjutan,” paparnya.
Hal itu sekaligus menjadi solusi dalam mengurangi ketergantungan terhadap energi berbasis fosil. Pasalnya, perangkat ini mampu mengubah sinar matahari menjadi energi listrik tanpa menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK).
Ketua Kelompok Riset Divais Fotovoltaik dan Elektronika Fungsional Maju di PRE BRIN Natalita Maulani Nursam mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah kerja sama dengan FTI ITB.
Kolaborasi tersebut meliputi penelitian, pengembangan, pengujian, dan penerapan sel surya berbasis perovskite efisiensi tinggi, mencakup optimasi aspek material dan perangkat, pembuatan purwarupa sel surya berbasis perovskite, hingga pemanfaatan bersama sarana dan prasarana.
Senada, Dekan FTI ITB Brian Yuliarto menjelaskan kolaborasi tersebut sangat penting dalam mendukung target ITB, yakni masuk 150 besar universitas dunia.
“Untuk mencapai itu, kami membutuhkan kualitas riset yang tinggi. Ditunjukkan dengan jumlah publikasi yang tidak hanya banyak, tapi juga memiliki tingkat kebaruan dan dampak signifikan,” papar Brian.
Melalui kerja sama tersebut, Brian meyakininya sebagai awal dari berbagai pencapaian besar. Hal itu, tidak hanya akan mengharumkan nama bangsa di kancah global, namun turut memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan riset dan inovasi berkualitas tinggi.