apakabar.co.id, JAKARTA – Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami mengungkapkan akan mengambil langkah hukum kepada Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi yang dinilai tidak bertindak atas serangan Israel terhadap fasilitas-fasilitas nuklir milik Iran.
“Anda perlu menjalankan kewajiban hukum Anda dengan segera mengakhiri sikap diam dan mengutuk agresi rezim Israel yang bertentangan dengan semua norma hukum internasional,” katanya seperti dilansir kantor berita Fars, dikutip Jumat (20/9).
Sikap diam badan nuklik internasional tersebut menurutnya yang turut memicu sikap Iran melakukan serangan balik secara terus-menerus di kawasan Israel. Langkah tersebut dilakukan untuk melindungi kedaulatan dan langkah hukum yang akan ditempuh.
Baca juga: Diserang Israel, PBNU: Iran Punya Hak untuk Membela Diri
Baca juga: Konflik Israel-Iran, RI Perlu Amankan Pasokan Migas
Pada 13 Juni, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Iran, yang dituduh tengah menjalankan program nuklir militer secara diam-diam. Sejumlah pejabat militer senior dan ilmuwan nuklir Iran dilaporkan tewas dalam serangan itu.
Beberapa fasilitas nuklir, termasuk di Natanz dan Fordow, juga menjadi sasaran serangan Israel.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut serangan itu sebagai kejahatan dan mengancam Israel dengan “nasib yang pahit dan mengerikan.”
Iran membalas serangan Israel itu dengan meluncurkan “Operasi True Promise 3” pada Jumat malam, yang menyerang target-target militer Israel.
Iran menyangkal program nuklirnya memiliki tujuan militer. Grossi pada 18 Juni menyatakan bahwa IAEA belum menemukan bukti kuat bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.