Banner Iklan

Badan Geologi Catat Gempa Vulkanik Gunung Ruang Sulut Sebanyak 22 Kali

Gunung Ruang di Pulau Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTABadan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat telah terjadi gempa vulkanik sebanyak 22 kali dan 34 kali emisi gas vulkanik di Gunung Ruang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

Kepala Badan Geologi, Mohammad Wafid AN menjelaskan, selain itu, terjadi tiga kali gempa vulkanik dangkal, empat kali gempa tektonik lokal, 87 kali gempa tektonik jauh, dan satu kali gempa pasang surut selama periode 16-30 November 2024. Ini merupakan tingkat aktivitas kegempaan yang cukup signifikan.

“Serta 1 kali gempa getaran banjir,” ujar Wafid dalam laporan aktivitas Gunung Ruang periode 16-30 November 2024 di Manado, Sabtu (7/12).

Laporan yang dibagikan melalui grup percakapan WhatsApp ‘Info Gunung Api Sitaro’ disebutkan aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Ruang cenderung rendah. Sejauh ini lebih didominasi oleh gempa tektonik yang dipengaruhi gerakan subduksi Sulawesi Utara dan subduksi ganda di Laut Maluku.

Aktivitas Gunung Ruang masih belum kembali normal, meski aktivitas kegempaan sudah jauh menurun dibandingkan pada bulan April-Mei 2024, dengan jumlah gempa vulkanik pada kisaran 1-3 per hari.

Namun secara visual, masih teramati adanya asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis-tebal dan tinggi sekitar 50 – 200 meter dari puncak.

Pada periode 16-30 November 2024, jumlah kegempaan tidak mengalami perubahan yang signifikan apabila dibandingkan pada periode 1-15 November 2024.

Pada 29 November 2024, terekam gempa embusan sebanyak 25 kali dan satu kali getaran banjir dengan amplitudo 13 milimeter dengan durasi sebanyak 1068 detik. Dari kawasan kawah terlihat asap bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas tipis sedang dan tinggi pada kisaran 50-100 meter dari puncak.

Pemantauan dan pengamatan yang berkelanjutan sangat penting untuk menilai potensi risiko dan memastikan keselamatan masyarakat sekitar.

“Potensi bahaya saat ini adalah erupsi berupa lontaran material pijar dan paparan abu vulkanik. Hal itu tergantung pada arah dan kecepatan angin, serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang,” beber Wafid.

Gunung Ruang mengalami letusan dahsyat pada 17 April 2024, pukul 01.08 WITA, dengan tinggi kolom letusan diperkirakan mencapai 2.500 meter dan disertai suara gemuruh dan dentuman yang keras.

Letusan susulan pada 30 April 2024, pukul 01.15 WITA bahkan lebih dahsyat, menyusul peningkatan signifikan gempa vulkanik dangkal sejak 28-29 April 20242.

Akibatnya, warga Desa Pumpente dan Laingpatehi di Pulau Ruang terpaksa mengungsi ke Desa Modisi, Kabupaten Bolaang Mongondow akibat letusan tersebut. Ini merupakan situasi yang sulit bagi masyarakat terdampak.

341 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *