News  

Detik-detik Kahayu Korban Terakhir Feri Tenggelam di Penajam Ditemukan

Tim SAR menemukan korban terakhir Tragedi kapal feri Muchlisa yang tenggelam di perairan Kalimantan Timur, Rabu (7/5). Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Operasi pencarian korban tenggelamnya feri KMP Muhlisa di perairan Penajam, Kalimantan Timur, resmi berakhir pada Rabu (7/5) WITA siang.

Penutupan dilakukan setelah tim SAR gabungan menemukan jasad korban terakhir yang hilang, yaitu Kahayu (22), mualim kapal asal Balikpapan.

Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh tim penyelam, di sebuah ruangan dekat cardeck, pada kedalaman 12 meter.

Jasad Kahayu kemudian dievakuasi menggunakan KN SAR Wisanggeni ke Posko SAR Gabungan di Pelabuhan Semayang, sebelum akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara Balikpapan dengan ambulans untuk penanganan lebih lanjut dari tim medis.

“Ya benar,” ujar Kepala Basarnas Balikpapan, Dody Setiawan didampingi Kepala Seksi Operasi Endro dikontak media ini, Rabu siang.

Identifikasi dilakukan melalui ciri pakaian, sweater dan jilbab, yang dikenakan korban. Penemuan Kahayu sekaligus menandai berakhirnya operasi SAR.

“Dengan ditemukannya kedua korban, maka operasi SAR akan ditutup hari ini,” jelas Endro.

Sejak pukul 08.00 Wita, Tim SAR Gabungan melakukan sejumlah upaya pencarian. Mulai dari penyelaman di area badan kapal pada kedalaman 12 meter.

Penurunan ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk menyisir radius 50 meter dari bangkai kapal. Hingga, pencarian di permukaan dengan mengerahkan armada laut, antara lain: Kapal Basarnas, KAL TNI AL, Speed Boat BPBD, Speed Boat Polairud dan Kapal KPLP.

Upaya pencarian sempat terkendala kondisi air yang keruh dan jarak pandang terbatas. Sementara lokasi pencarian berada di kedalaman yang cukup menyulitkan.

Sebelumnya, tragedi tenggelamnya KMP Muhlisa terjadi pada Senin siang (5/5) sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu, KMP Muhlisa mengangkut 47 penumpang dan 13 kendaraan, termasuk dua truk.

Diduga, kapal mengalami kerusakan pada poros baling-baling (as propeller). Saat kru mencoba melepasnya, justru muncul celah kebocoran di lambung kapal yang menyebabkan kapal mulai tenggelam.

Kahayu dan seorang ABK lain bernama Ilham sempat terlihat naik ke dek saat kapal mulai miring. Namun mereka turun kembali ke lambung kapal, diduga untuk memastikan tidak ada penumpang yang tertinggal.

“Keduanya tidak sempat naik lagi,” ujar Kepala BPBD Penajam Kuncoro, dihubungi sebelumnya.

Jasad Ilham ditemukan sehari sebelumnya, dalam kondisi meninggal dunia di ruang istirahat dek ekonomi kapal.

 

13 kali dilihat, 13 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *