News  

DPR dan BGN Utamakan Anak dan Ibu Hamil dalam Program MBG di Kalsel

Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggencarkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu (13/4). Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggencarkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Hal ini dilakukan sebagai langkah strategis untuk memerangi masalah gizi buruk, khususnya pada anak-anak dan ibu hamil.

Anggota Komisi IX DPR RI, Mariana, mengungkapkan bahwa program MBG merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo untuk menciptakan generasi Indonesia yang unggul dan berdaya saing.

“Kualitas sumber daya manusia harus dimulai dari pemenuhan gizi sejak dini. Pencegahan stunting dan gizi buruk merupakan fondasi penting dalam pembangunan bangsa,” katanya dalam kegiatan sosialisasi di Banjarbaru yang diikuti lebih dari 300 peserta, Minggu (13/4).

Sosialisasi ini bertujuan memperkenalkan pentingnya gizi seimbang dan manfaat dari MBG bagi masyarakat, serta mendorong kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, terutama bagi kelompok rentan.

Mariana menekankan, pendekatan bertahap yang dilakukan BGN bersama DPR bukan sekadar pembagian makanan, tetapi upaya membangun pemahaman jangka panjang tentang pola konsumsi sehat di tengah masyarakat.

“Kami berharap masyarakat tidak hanya menerima manfaat langsung, tapi juga memahami pentingnya gizi dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Senada dengan Mariana, Pembina Tingkat I/IVB BGN, Wahyudi Indrayana, menyampaikan bahwa keberhasilan program MBG sangat bergantung pada dukungan masyarakat.

“Program ini bukan intervensi sesaat. Ini adalah strategi jangka panjang membangun fondasi Indonesia Emas 2045,” ucapnya.

BGN juga membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin terlibat dalam pelaksanaan Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPP) serta edukasi keluarga mengenai pentingnya akses gizi merata.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Banjarbaru, Maulidah, turut memperkuat pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menyukseskan MBG.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia tengah menghadapi fenomena malnutrisi lintas generasi atau intergenerational malnutrition, yang mencakup tiga beban gizi: kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan kekurangan mikronutrien.

“Permasalahan ini terjadi sejak masa kehamilan hingga masa pertumbuhan anak. Oleh karena itu, pemenuhan gizi tidak bisa ditunda lagi,” kata Maulidah.

Ia juga mengajak tim sekolah, RT, kader kesehatan, hingga tokoh masyarakat untuk turut mengawasi keamanan dan kualitas pangan yang dikonsumsi anak-anak di lingkungan masing-masing.

“Ini adalah upaya kolektif. Semua punya peran untuk memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan kuat,” tegasnya.

Dengan sinergi lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat, program MBG di Banjarbaru diharapkan mampu menjadi contoh nasional dalam upaya pengentasan gizi buruk dan pencegahan stunting menuju generasi Indonesia yang lebih sehat dan cerdas.

 

 

11 kali dilihat, 11 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *