apakabar.co.id, JAKARTA – Kapolri Jenderal, Listyo Sigit Prabowo, merespons kabar dugaan setoran uang yang melibatkan perjudian sabung ayam di balik penembakan tiga polisi oleh dua anggota TNI di Way Kanan, Lampung.
Insiden penembakan tersebut terjadi pada Senin (17/3), saat penggerebekan sabung ayam di Negara Batin.
Kapolri menegaskan bahwa tim gabungan dari kepolisian dan TNI sedang melakukan penyelidikan.
Hal ini disampaikannya sebagai respons terhadap pertanyaan wartawan terkait dugaan setoran yang beredar di publik.
“Kita percayakan kepada tim yang sedang bekerja untuk menuntaskan kasus ini. Di era media sosial dan kecerdasan buatan seperti sekarang, lebih baik kita bersabar menunggu hasil investigasi,” ujar Listyo Sigit kepada Kompas.com, Kamis (20/3).
Insiden penembakan yang menewaskan tiga anggota polisi terjadi saat penggerebekan arena sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, pada Senin (17/3) sore.
Setelah kejadian, dua prajurit TNI yang diduga terlibat langsung diamankan oleh Polisi Militer, salah satunya diketahui sebagai pemilik arena perjudian tersebut.
Dugaan awal menyebutkan bahwa perselisihan mengenai jumlah setoran uang judi sabung ayam menjadi pemicu penembakan.
Pihak TNI diduga memberikan setoran kepada aparat kepolisian agar kegiatan tersebut dapat terus berlangsung. Namun, pada hari kejadian, terjadi ketidaksepakatan terkait besaran setoran tersebut.
Polsek setempat diduga menerima jatah setoran harian dari praktik perjudian tersebut, sekitar Rp1 juta per hari, ditambah uang bensin, rokok, dan kebutuhan lainnya hingga total mencapai Rp2,5 juta per hari.
Namun, muncul dugaan adanya permintaan tambahan setoran, yang kemudian memicu konflik.
“TNI dan polisi sama-sama mendapatkan keuntungan dari judi sabung ayam. Peltu Lubis, yang menjabat sebagai Komandan Pos Ramil Negara Batin, rutin menyetorkan sejumlah uang ke Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto,” ungkap Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, di Palembang, Kamis (20/3).
“Sebelum kejadian, muncul perbedaan pendapat terkait jumlah setoran yang akhirnya berujung pada konflik,” tambahnya.
Dugaan ini juga ramai diperbincangkan di media sosial, salah satunya di akun TikTok @satr1a6_, yang menyebut bahwa Polsek Negara Batin diduga meminta tambahan setoran dari praktik perjudian tersebut.
Dari keterangan yang diperoleh, diketahui bahwa almarhum Lusiyanto dan Peltu Lubis memiliki hubungan yang cukup dekat dan saling mendukung terkait aktivitas sabung ayam di wilayah tersebut.
“Sebagai sebuah kegiatan yang cukup populer, keberadaan judi sabung ayam pasti diketahui oleh pihak kepolisian. Hampir mustahil jika tidak ada keuntungan yang diperoleh dari aktivitas ini,” pungkas Eko.
Sebelumnya, tiga polisi ditemukan tewas setelah ditembak mati oleh oknum TNI dari jarak 6 hingga 13 meter di dua lokasi berbeda. Saat ini, dua anggota TNI aktif yang diduga terlibat diamankan ke Markas Komando Denpom II/3 Lampung.