apakabar.co.id, JAKARTA – Persatuan Mahasiswa Kalimantan Selaan (PMKS) punya nahkoda baru: Ahmad Maulana Ihsan. Putra daerah asal Batulicin Tanah Bumbu ini terpilih lewat pemilihan langsung untuk periode 2025-2027.
Ihsan merupakan mahasiswa asal Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia mendapatkan suara terbanyak mengungguli pasangan calon lainnya, yaitu Khairul Fahmi dan Anisa.
“Dengan semangat kebersamaan, ulun [saya] bertekad merangkul seluruh kandidat lainnya untuk bersama-sama membangun PMKS lebih baik lagi,” kata Ihsan kepada media ini, Minggu (12/1).
PMKS Jakarta adalah rumah bagi para mahasiswa Kalimantan Selatan yang sedang menimba ilmu di DKI Jakarta. Saat ini sudah memiliki sebanyak 202 anggota.
“Ulun ingin memastikan rumah ini tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga ruang untuk berkembang dan saling mendukung,” kata Ihsan
Sekilas mengenal Ihsan
Sebagai alumni Pondok Pesantren Darul Hijrah Putra, Ihsan dikenal luas oleh rekan-rekannya sebagai sosok karismatik, strategik, dan praktis.
Ihsan juga merupakan kader aktif Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) serta Pemuda Tani Indonesia Kalimantan Selatan.
Baginya, organisasi mahasiswa tidak hanya menjadi sarana pengembangan diri, tapi juga ruang memperkuat kebersamaan dan solidaritas.
Dalam visinya, Ihsan pun bertekad memperkuat integritas dan intelektualitas para kader PMKS di Jakarta. “Ulun ingin memastikan setiap kader mampu menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan intelektualitas sebagai dasar berorganisasi,” kata dia.
Nilai-nilai yang dimaksud, kata Ihsan, harus berlandaskan Pancasila dan ajaran Ahlusunnah wal Jamaah, yang menjadi pedoman hidup sebagian besar masyarakat Kalimantan Selatan.
Beberapa misi pun ia usung lewat sejumlah langkah strategis ke depan. Pertama, bergerak bersama-sama menjaga dan mempertahankan keintegritasan PMKS Jakarta.
“Agar tetap menjadi organisasi yang kredibel dan terpercaya di kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum,” kata dia.
Kedua, bersama-sama memajukan pola pikir yang tepat dan kritis untuk menjadi mahasiswa yang intelektual.
Konkrit-nya, Ihsan berencana mengadakan forum-forum diskusi yang membahas isu-isu penting di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Termasuk musyawarah rutin minimal sebulan sekali, baik secara tatap muka maupun daring. Ini akan menjadi wadah untuk menyuarakan aspirasi dan mencari solusi bersama.
Ihsan juga berencana memperbanyak silaturahmi bulanan dibalut acara kebudayaan, dan pengajian rutin guna merekatkan hubungan antarsesama.
“Kami juga akan meningkatkan silaturahmi antara dingsanak-dingsanak Banjar yang berdomisili di Jabodetabek,” jelasnya.
Namun merekatkan hubungan dengan mahasiswa dari organisasi lain, baginya tak kalah penting.
“Kita harus memperluas jaringan, bertukar pengalaman, dan meningkatkan daya saing organisasi di tingkat yang lebih tinggi,” jelasnya.
“Kader PMKS Jakarta harus terus menjadi organisasi yang relevan dan progresif. Tidak hanya berorientasi pada individu, tapi juga kebersamaan,” Ihsan mengakhiri.
