Masyarakat Rempang Kembali Diserang, Banyak Warga Terluka

Tangkapan layar - Sekitar pukul 24.00, puluhan orang yang dindikasikan sebagai suruhan PT MEG menyerang masyarakat Kampung Sembulang, Rempang. Foto: apakabar.co.id

apakabar.co.id, JAKARTA – Masyarakat Pulau Rempang di Kota Batam, Kepulauan Riau kembali menjadi korban kekerasan untuk kesekian kalinya terkait konflik agraria.

Selasa (18/12) dini hari, sekitar pukul 00.50 WIB sejumlah warga Kampung Sembulang Hulu diserang oleh puluhan orang tak dikenal. Pelaku penyerangan diduga merupakan orang suruhan dari PT Makmur Elok Graha (MEG).

Saat dikonfirmasi apakabar.co.id, LBH Pekanbaru mengungkapkan puluhan orang tersebut (orang suruhan PT MEG) telah menyerang masyarakat warga Kampung Sembulang Hulu, Rempang. Mereka datang dengan mengendari 1 unit truk (lori), 7 mobil kecil dan 8 unit kendaraan roda dua.

“Mereka menyerang masyarakat dgn membawa besi, senjata tajam, dan busur,” ujar LBH Pekanbaru,  Rabu (18/12).

Saat kejadian, masyarakat segera melarikan diri ke hutan untuk menyelamatkan diri setelah mendengar adanya suara letusan, seperti senjata api, sebanyak 10 sampai 20 kali.

LBH Pekanbaru mengungkapkan jatuhnya korban dari pihak masyarakat sipil akibat peristiwa tersebut. Sejauh ini ada banyak warga yang menjadi korban, di antaranya Mahit terkena panah di bagian punggung, Zakaria dipukul di bagian kepala dan Samsudin mengalami luka bocor/berdarah.

Saat diakumulasi, LBH Pekanbaru menerima data korban sebagai berikut, yakni dari Posko Pak Sutaji dengan 2 warga mengalami bocor kepala dan 1 orang patah tangan. Kemudian di kampung Sungai Buluh dikabarkan ada 2 warga mengalami luka/ bocor di bagian kepala.

“Di Pasir Merah ada 1 orang terkena panah dan di Kampung Sembulang hulu ada 1 warga mengalami luka ringan dan satu lainnya mengalami luka parah,” terangnya.

Selain di Sembulang Hulu, orang yang diduga suruhan PT MEG juga melakukan perusakan rumah masyarakat di Kampung Sei Buluh. Oknum tersebut masuk secara paksa ke dalam rumah salah satu warga.

“Pelaku melakukan pemukulan terhadap pemilik rumah Edi dan anaknya yg masih duduk di bangku SMP,” kata LBH Pekanbaru.

Selain itu, ditemukan sejumlah posko warga juga ikut dirusak. Posko-posko itu terletak di di Kampung Sembulang Hulu dan Kampung Sei Buluh yang terletak di Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Kepulauan Riau.

Data sementara yang berhasil dihimpun menyebutkan ada 8 (delapan) warga yang mengalami luka dan beberapa di antaranya telah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Selain itu, belasan kendaraan bermotor milik warga juga ikut dirusak.

Atas kejadian yang berulang itu, masyarakat Kampung Tua di Rempang bersama organisasi masyarakat sipil, yakni LBH Pekanbaru dan  WALHI Riau menyerukan kepada Presiden Prabowo dan DPR RI untuk memastikan perlindungan terhadap masyarakat adat dan tempatan Rempang atas wilayah adatnya.

“Sekaligus dengan tegas membatalkan seluruh rencana pengembangan PSN Tempang Eco-city,” ujar LBH Pekanbaru.

Masyarakat juga menuntut kapolri agar memerintahkan jajarannya melakukan peenegakan hukum secara serius dan tegas atas seluruh peristiwa intimidasi dan kekerasan yang dilakukan terhadap masyarakat Rempang.

Terakhir, warga mendorong Komnas HAM untuk mengawasi dan mengambil sikap tegas atas rentetan pelanggaran HAM yang terjadi di Rempang.

“Sekaligus mengkoordinasikan dan memastikan skema-skema perlindungan bagi seluruh masyarakat adat dan masyarakat tempatan di Rempang,” tutupnya.

416 kali dilihat, 419 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *