apakabar.co.id, JAKARTA – Kepolisian mengerahkan sebanyak 1.304 personel gabungan untuk mengamankan unjuk rasa beberapa elemen masyarakat di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Unjuk rasa bersama digelar untuk menyuarakan aspirasi masyarakat terkait Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja dan penolakan terhadap sistem kontrak kerja outsourcing serta menolak upah murah bagi buruh.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan Personel gabungan berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Personel ditempatkan di sejumlah titik sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga depan Istana Negara.
“Untuk pengamanan aksi elemen masyarakat di bundaran Patung Kuda Monas dan sekitarnya, kami melibatkan sejumlah 1.304 personel gabungan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin (8/7).
Selain itu, pengamanan juga dilakukan untuk mengantisipasi mencegah massa aksi masuk ke dalam Istana Negara. Untuk itu dilakukan penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain yang bersifat situasional.
Susatyo menjelaskan, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan. “Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya,” katanya.
Jika massa di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas cukup banyak dan eskalasi meningkat, arus lintas yang mengarah ke sana akan dialihkan.
Selain itu, Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif. Petugas diminta tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.
Susatyo juga mengimbau para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
“Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain,” papar Susatyo.
Susatyo juga memastikan personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya. Hal itu sesuai perintah dan kendali dari Kapolres Metro Jakarta Pusat sebagai Kepala Pengamanan Wilayah (Kapamwil).
“Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan humanis dan profesional,” ujar Susatyo.
Adapun aksi massa pada hari ini dipimpin oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal bersama pimpinan serikat pekerja atau serikat buruh yang lainnya.