Rupiah Merosot Setelah Iran Gempur Israel

Konflik di Timur Tengah terutama serangan balasan Iran yang langsung ke Israel meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Mengundang kekhawatiran pasar akan munculnya perang baru.

Ribuan warga Iran berkumpul di jalanan pada Minggu (14/4) pagi sebagai bentuk dukungan terhadap serangan yang dilakukan terhadap musuh utama mereka, Israel. Foto: Reuters via Detik

apakabar.co.id, JAKARTA – Nilai tukar rupiah anjlok buntut serangan militer Iran ke Israel. Rupiah pada Selasa pagi turun 240 poin atau 1,51 persen menjadi Rp16.088 per dolar AS.

Padahal sebelumnya pada 5 April 2024 rupiah sempat menguat Rp15.848 per dolar AS.

“Sentimen penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS dan tensi konflik geopolitik yang meninggi telah mendorong penguatan dolar AS belakangan ini,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip apakabar.co.id dari Antara, Selasa (16/4).

Rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS di hari kerja pertama pascalibur Lebaran. Indeks dolar AS saat ini sudah bergerak di atas kisaran 106. Selama libur Lebaran di kisaran 105 dan sebelum Lebaran di kisaran 104.

Konflik di Timur Tengah terutama serangan balasan Iran yang langsung ke Israel meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Mengundang kekhawatiran pasar akan munculnya perang baru.

Perang, menurutnya, juga akan menyebabkan gangguan suplai, meningkatkan inflasi, memicu pelambatan ekonomi global sehingga pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman. Serta, memicu penguatan dolar AS dan harga emas sebagai aset aman.

Selama libur Lebaran, rilis data inflasi konsumen AS bulan Maret lebih ditunggu, untuk membaca peluang bank sentral AS atau The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan AS. Sementara itu, ekspektasi pasar menurun terhadap pemotongan suku bunga AS dalam waktu dekat.

Pagi ini, juga akan dirilis data produk domestik bruto (PDB) Tiongkok kuartal pertama dengan perkiraan 4,8 persen. Bila rilis di bawah angka tersebut, itu akan menambah tekanan untuk aset berisiko termasuk rupiah karena perekonomian Tiongkok yang melambat bisa mempengaruhi perekonomian global.

Ia menuturkan rupiah berpotensi bergerak melemah ke arah Rp16.000 terhadap dolar AS hari ini.

Sabtu malam 13 April, drone-drone dan misil-misil Iran berterbangan ke Israel. Serangan terfokus pada pangkalan militer tempat Israel menyimpan pesawat F-35.

Serangan itu sebagai reaksi atas aksi Israel yang diduga menyerang konsulat Iran di Suriah. Dua jenderal Iran yakni Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi tewas.

Keesokan harinya, dua menteri pemerintah Indonesia langsung menggelar darurat. Di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.

Sejumlah hal dibahas. Di antaranya peran APBN sebagai instrumen penting dalam merespons gejolak dan dinamika global. Serta dampak agresi Iran pada pasar keuangan global. Terutama pada harga minyak bumi.

10 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *