apakabar.co.id, SOLO – Politisi senior PDIP, Aria Bima, menanggapi kemungkinan pertemuan para Presiden RI setelah momen kebersamaan anak-anak presiden dalam perayaan ulang tahun Didit Prabowo, Sabtu (22/3).
Menurutnya, pertemuan antar mantan kepala negara adalah hal positif yang dapat menciptakan suasana politik lebih teduh.
Namun, ia menegaskan bahwa pertemuan tersebut harus memiliki tujuan jelas dan bukan sekadar ajang pencitraa
“Kalau pertemuan antar tokoh ini kita lihat adalah sesuatu yang menyejukkan. Sesuatu yang memang membuat suasana kehidupan berpolitik berbangsa ini menjadi suatu yang teduh,” ungkap Aria Bima ditemui usai ramah tamah di Bale Rakyat, Minggu, (30/03).
Meski demikian, Aria Bima menekankan bahwa pertemuan tersebut haruslah sesuatu yang original. Bukan suatu pertemuan yang hanya sekedar pencitraan.
Selain itu pertemuan tersebut haruslah menjadi pertemuan yang dapat menghasilkan sesuatu. Bagaimana komitmen-komitmen untuk berbangsa dan bernegara.
“Ini bukan pertemuan mantan ketua RT atau RW. Ini pertemuan mantan kepala negara dan pemerintahan. Jadi, pertemuan itu harus membawa manfaat bagi rakyat, bukan sekadar kepentingan elit,” terangnya.
Jika pertemuan anak-anak Presiden RI lalu dilanjutkan dengan pertemuan Presiden-Presiden RI, Aria Bima meminta agar tidak basa-basi.
Jangan hanya memanfaatkan pertemuan-pertemuan tersebut hanya sekedar untuk kepentingan elit.
“Rakyat harus mendapat sesuatu yang baik dari pertemuan para pemimpinnya. Bukan sekadar ajang basa-basi atau kepentingan kelompok tertentu,” tambahnya,” paparnya.
Meski begitu, Aria Bima menyerahkan kepada masing-masing presiden RI kapan pertemuan tersebut dapat terselenggara.
“Tentu beliau-beliau lebih paham kapan pertemuan itu diperlukan dan bagaimana dampaknya bagi rakyat,” pungkasnya.