1446
1446
News  

Sosok Juwita Wartawati yang Tewas Dihabisi Kelasi TNI AL

Wartawati Juwita rupanya tewas dibunuh. Foto: Instagra,

apakabar.co.id, JAKARTA – Insan pers Kalimantan Selatan berduka atas kematian tragis Juwita (23), jurnalis Newsway.co.id yang ditemukan tewas di Jalan Gunung Kupang, Banjarbaru pada Sabtu (22/3).

Juwita, yang dikenal ceria dan profesional dalam bekerja, diduga dibunuh oleh oknum Kelasi Satu J dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, yang sebelumnya berdinas di Lanal Banjarmasin.

Menurut Redaktur Newsway, Suroto alias Isur, Juwita adalah sosok yang gigih dan bercita-cita menjadi jurnalis berpengaruh seperti Najwa Shihab.

Sejak bergabung dengan Newsway pada 2022, ia menunjukkan dedikasi tinggi di dunia jurnalistik.

“Dia selalu tampil rapi dan profesional, tulisannya berkualitas, dan mudah diterima narasumber,” ujar Isur dikutip dari antara.

Sebagai jurnalis, Juwita dikenal profesional dan memiliki hubungan baik dengan narasumber.

Bahkan, sejumlah narasumber yang menanyakan keberadaan jurnalis wanita tersebut ketika mulai jarang liputan di lapangan.

“Beberapa narasumber sering bertanya, Kok Juwita jarang datang lagi, Itu artinya, dia menjalin hubungan sosial yang baik dengan mereka,” tambah Isur.

Juwita bergabung dengan Newsway sejak 2022, ketika media tersebut masih dalam tahap awal berkembang.

Sebagai wartawan muda, ia menunjukkan keseriusan dalam dunia jurnalistik, bahkan telah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan dan menjadi anggota muda Dewan Pers serta anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel.

Selain bekerja sebagai jurnalis, Juwita juga sedang menyelesaikan skripsi di sebuah universitas di Kalimantan Selatan.

Dalam enam bulan terakhir, ia lebih banyak berkontribusi sebagai penulis lepas karena fokus pada studinya.

Tragedi ini mengguncang komunitas jurnalis di Kalsel. Sebagai bentuk penghormatan, Redaksi Newsway mengubah tampilan situs menjadi latar hitam.

“Kami sangat kehilangan. Ini hari berkabung bagi Newsway,” kata Isur dengan suara berat.

Sementara itu, rekan-rekan wartawan membentuk tim investigasi independen untuk mengungkap lebih dalam kasus ini.

Mereka berharap proses hukum berjalan transparan dan pelaku mendapatkan hukuman maksimal.

“Kami tidak ingin kasus ini hanya berhenti di permukaan. Keadilan harus ditegakkan,” tegas Isur.

24 kali dilihat, 24 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *