apakabar.co.id, JAKARTA – Pihak Penyelenggara menonaktifkan sementara Festival kuliner non halal di Solo Mall Paragon, Rabu (3/7).
Penonaktifan ini menyusul adanya reaksi dari Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) yang sempat memberikan pernyataan sikap dan himbauan kepada Pemerintah Kota Solo, Polresta Solo, serta umat Islam.
Menurut Hendro Sudarsono, humas Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), masyarakat khususnya umat Islam merasa resah dengan adanya festival kuliner non halal tersebut yang dianggap terlalu vulgar.
“Warga masyarakat resah karena terlalu vulgar. Terlalu vulgar di instagram dan balihonya. Kita takut temen-temen millennial, keterbatasan agamanya merasakan enak nambah lagi. Repot nanti kita ikut bertanggung jawab,” ujarnya ditemui di Balaikota Solo.
Meski even serupa kuliner non halal pernah digelar di Sukoharjo. Hendro menghimbau agar penyelenggaraan event tidak terlalu vulgar.
“Ini sifatnya himbauan, kita tidak boleh juga memaksakan kehendak. Mestinya terbatas tidak terlalu vulgar. Kami minta polisi, pemerintah kota dan panitia agar lebih menghormati (umat Islam),” tandasnya.
Di lain pihak, Marketing Komunikasi Solo Paragon Mall, Veronica Lahji, mengaku telah menonaktifkan even tersebut hari ini.
“Sementara dinonaktifkan dulu, tapi memang sudah terdisplay. Daripada kami dianggap meresahkan. Ya mending kami menonaktifkan dulu. Sambil menunggu arahan terbaik buat semuanya,” ujar Veronica saat dihubungi.
Pihaknya kembali menegaskan bahwa saat ini akan menunggu arahan yang terbaik untuk semuanya. Meskipun para pesertanya berasal dari luar kota dan memiliki usaha yang lumayan untuk dapat datang ke Solo Paragon Mall.
“Kalau acaranya sampai tanggal 7. Ini kami masih menunggu arahan selanjutnya, jadi kami belum dapat memastikan,” pungkasnya.