apakabar.co.id, JAKARTA – Langit Ibu Kota Nusantara (IKN) bersiap menyambut era baru transportasi. Kota masa depan Indonesia itu ditargetkan menjadi yang pertama di tanah air mengoperasikan taksi terbang pada 2028.
Teknologi ini diwujudkan melalui EHang 216-s, kendaraan udara otonom bertenaga listrik yang baru saja sukses menjalani uji coba di kawasan PIK 2, Kabupaten Tangerang, pada Rabu (25/6).
Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, menyebut uji terbang ini merupakan langkah awal menuju pengoperasian taksi udara di IKN yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2028.
“EHang ini dimaksudkan sebagai moda transportasi modern untuk angkutan dari titik ke titik di IKN. Harapannya bisa mengatasi kemacetan dan menunjang pariwisata nasional,” ujar Bamsoet, sapaan akrabnya, dikutip dari Antara.
EHang 216-s tidak dikendalikan pilot manusia, melainkan menggunakan teknologi Autonomous Aerial Vehicle (AAV) berbasis kecerdasan buatan (AI). Taksi terbang ini memiliki tinggi 1,77 meter, lebar 5,61 meter, dan mampu mengangkut muatan hingga 220 kg.
Dengan muatan maksimal, jarak tempuhnya mencapai 35 km dalam 21 menit, dan melaju hingga kecepatan 130 km per jam.
Salah satu tokoh publik yang turut hadir menyaksikan uji coba ini adalah Raffi Ahmad, aktor dan pengusaha yang juga dikenal aktif dalam proyek-proyek teknologi dan otomotif. Kehadirannya menambah sorotan publik pada uji coba yang mendapat izin resmi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Tak hanya futuristik, EHang 216-s juga disebut ramah lingkungan karena menggunakan tenaga listrik, sejalan dengan visi IKN sebagai kota pintar berkelanjutan.
Executive Chairman Prestige Aviation, Rudy Salim, menjelaskan harga satu unit EHang 216-s mencapai 535.000 dolar AS, atau sekitar Rp8,7 miliar. Meski mahal dari sisi investasi awal, biaya operasionalnya tergolong hemat.
“Sekali isi daya cuma sekitar Rp500 ribu. Kalau helikopter untuk 30 menit bisa Rp50 juta. Jadi ini sangat murah untuk transportasi mobilitas perkotaan,” kata Rudy.
Dengan uji coba sukses ini, EHang 216-s selangkah lebih dekat menjadi bagian dari sistem transportasi futuristik di IKN, sekaligus membuka peluang baru dalam dunia mobilitas udara di Indonesia.