apakabar.co.id, BANJARBARU – Sebanyak 30 ulama, tokoh masyarakat hingga habaib se-Banjarbaru menyurati PKB. Hanya partai inilah yang dianggap mampu menyelamatkan pemilu di Kota Idaman dari fenomena kotak kosong.
“Kami meminta jajaran pengurus pusat PKB untuk memberikan dukungan kepada Aditya Mufti Ariffin,” demikian bunyi surat bertarikh 17 Agustus tersebut, dikutip apakabar.co.id, Senin (19/8).
Ada empat hal yang menjadi dasar dukungan. Pertama, mereka mengganggap pembangunan Banjarbaru di kepemimpinan Aditya berjalan baik.
“Terbukti banyaknya capaian dan penghargaan dalam tiga tahun terakhir ini,” jelas surat itu.
Kedua, para ulama dan habaib ini menemukan fakta. Bahwa masyarakat Banjarbaru masih menginginkan Aditya sebagai pemimpin.
“Quran dan hadis menyatakan pemimpin itu laki-laki. Dan selama ini kami selalu mendukung serta membantu pemenangan PKB,” lanjutnya.
Apabila mengindahkan rekomendasi ini, mereka mengancam tak lagi membantu PKB. “Dan, kami tidak lagi mengakui PKB sebagai partai yang memperjuangkan aspirasi umat islam,” tutup surat rekomendasi itu.
Menilik ke belakang, PKB telah menjatuhkan dukungannya kepada rival Aditya; Erna Lisa Halaby di Pilwali Banjarbaru. Dukungan diberikan di Hotel Fairmont Senayan, Minggu 19 Agustus atau dua hari setelah surat para ulama tersebut.
Dikonfirmasi, Guru Sam’ani membenarkan. Bahwa mereka mendukung Aditya untuk melanjutkan kepemimpinannya.
“Kami sebagai para ulama, pimpinan majelis taklim, pimpinan ponpes dan para tokoh MUI sangat mendapatkan manfaat dalam kepemimpinan beliau (Aditya),” ucap Pimpinan Majelis Taklim Nurul Iksan itu.
Salah satu manfaat yang mereka rasa adalah keleluasaan menjalankan aktivitas keagamaan. Sama sekali tak pernah ada halangan.
Aditya bahkan memfasilitasi segala bentuk aktivitas keagamaan. Termasuk dalam hal pendidikan.
“Beliau memberikan pengalaman untuk belajar ke luar daerah, bahkan luar negeri. Salah satunya ke Yaman,” tutue Guru Sam’ani.
Intinya, ia ingin Pilwali Banjarbaru berjalan baik. Sesuai demokrasi yang diharapkan. Tidak menimbulkan cela.
“Jangan sampai demokrasi ini dirusak dengan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.
Di sisi lain, apakabar sudah menghubungi Ketua PKB Kalsel, Horman. Namun tak ada respons. Begitu juga dengan Aditya Mufti Ariffin.