NEWS
Relawan Psikososial UI Bantu Korban Bencana Sumatera
apakabar.co.id, JAKARTA - Laboratorium Intervensi Sosial dan Krisis Fakultas Psikologi UI memberikan pembekalan Psychological First Aid (PFA) bagi Relawan Psikososial UI Peduli terdiri dari mahasiswa, dosen, dan alumni dari berbagai fakultas untuk membantu korban banjir Sumatera.
Sebanyak 62 peserta mengikuti kegiatan Pembekalan Psychological First Aid (PFA) bagj Relawan Psikososial UI Peduli yang berlangsung di Aula Gedung D Fakultas Psikologi UI.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI Prof Hamdi Muluk menyatakan sudah sejak awal masa tanggap darurat, relawan UI Peduli sudah melakukan berbagai kegiatan untuk membantu penyintas di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Pada intinya, UI mendukung penuh kegiatan kerelawanan di berbagai kebencanaan, baik melalui inovasi medis, teknologi, maupun sosial," ujar Hamdi di Depok, Senin (22/12).
Koordinator Relawan Psikososial Fakultas Psikologi UI Endang Mariani menjelaskan bahwa pemberian ketrampilan PFA bagi relawan sangat dibutuhkan.
"Dengan kehadiran relawan yang memiliki skill PFA, kami berharap dapat mencegah merebaknya kasus gangguan jiwa di kalangan penyintas.Sebanyak 62 relawan Psikososial UI Peduli siap mendampingi penyintas bencana banjir Sumatera," tegas Endang.
Dekan Fakultas Psikologi UI Dicky C. Pelupessy menyampaikan dukungan psikososial kepada mereka yang terdampak bencana adalah salah satu pemenuhan kebutuhan dasar di masa tanggap darurat seperti dinyatakan dalam UU Penanggulangan Bencana.
Oleh karena itu, menyiapkan relawan dari sivitas akademika yang dibekali keterampilan memberikan layanan dukungan psikososial adalah hal penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar bagi komunitas yang terdampak bencana.
Ketua Laboratorium Intervensi Sosial dan Krisis Fakultas Psikologi UI Dianti E. Kusumawardhani. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program laboratorium yang dipimpinnya.
"Bagaimana intervensi sosial dirancang untuk meningkatkan resiliensi penyintas agar dapat kembali berfungsi normal, merupakan salah satu tugas kami di respons kebencanaan," ujarnya.
Menurut Endang, PFA ibarat kotak P3K Psikologis, yang built in di dalam diri individu. PFA atau pendampingan psikososial bukan trauma healing dan dapat diterapkan oleh seluruh relawan, bukan hanya oleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi.
"Sebaiknya semua relawan yang turun di situasi kebencanaan dan krisis, dibekali dengan keterampilan PFA, sehingga paham bagaimana berinteraksi dengan penyintas, agar tidak memperparah beban psikologis yang dialami sebagai dampak bencana," katanya.
Editor:
BETHRIQ KINDY ARRAZY
BETHRIQ KINDY ARRAZY

