EKBIS
Danantara Pede Investasi RI 2026 Bakal Meroket
apakabar.co.id, JAKARTA - CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Pandu Patria Sjahrir menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan investasi Indonesia pada 2026 akan meningkat.
Pertumbuhan itu didorong perubahan fundamental dalam arah pembangunan nasional, dari awalnya bergantung pada sumber daya alam (SDA) menuju penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan produktivitas ekonomi.
"Saya tentunya sangat optimistis di 2026, karena memang sedang terjadi perubahan fundamental melihat cara negara ini sedang berubah. Dari bergantung pada sumber daya alam, orang sekarang fokus ke peningkatan sumber daya manusia. Tugas kami (Danantara) dalam taraf ini adalah berinvestasi," kata Pandu pada sesi diskusi acara Antara Business Forum (ABF) 2025, Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu (19/11).
Pandu menjelaskan bahwa fokus Danantara saat ini adalah meningkatkan kinerja portofolio yang dapat berdampak luas bagi masyarakat.
Dalam menentukan arah investasi, Danantara menerapkan tiga kriteria utama, yakni dampak terhadap ekonomi nasional, keberlanjutan imbal hasil, serta peluang investasi jangka panjang.
Berlandaskan prinsip tersebut, perusahaan memfokuskan arah investasinya pada delapan sektor strategis yang diyakini mampu mengerek produktivitas nasional.
Sektor tersebut meliputi mineral, energi baru terbarukan, infrastruktur digital, kesehatan, jasa keuangan, infrastruktur dan utilitas, kawasan industri dan properti, serta pangan dan pertanian.
Menurut Pandu, sektor-sektor tersebut akan menjadi fondasi pembentukan perusahaan-perusahaan berskala nasional dan regional yang memiliki potensi pertumbuhan besar.
Salah satu proyek yang paling menonjol adalah pengembangan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi atau Waste to Energy (WtE). Dari 33 lokasi yang ditetapkan pemerintah, Danantara memulai dengan delapan proyek untuk tahap pertama.
Pandu menekankan bahwa proyek ini bukan sekadar agenda investasi, melainkan upaya serius menyelesaikan masalah krisis sampah nasional, terutama di kota-kota besar.
Untuk mendorong peran swasta, Danantara menghilangkan skema tipping fee dan memperbaiki formula Business Purchase Agreement agar lebih menarik bagi investor. Proses seleksinya pun dilakukan oleh pihak ketiga secara objektif untuk memastikan transparansi.
"Akan ada di 33 tempat yang dipilih oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Energinya dibeli oleh PLN. Ini bagian dari renewable energy di PLN. Dari 69 gigawatt (GW), ini sebenarnya hanya 500 megawatt (MW), so it's not big buat PLN. Tapi efek untuk lingkungan hidup luar biasa, untuk kesehatan luar biasa. So this is part of in a way to serve the nation," jelasnya.
Lebih lanjut, Pandu mengatakan Danantara akan terus memprioritaskan dukungan terhadap program pemerintah sekaligus mengembalikan kepercayaan investor global. Ia menilai bahwa menciptakan kepercayaan baik di dalam maupun luar negeri adalah kunci untuk menjaga momentum pertumbuhan investasi.
Adapun Antara Business Forum 2025 atau ABF 2025 yang diselenggarakan oleh Perum LKBN Antara (ANTARA) di The Westin Jakarta, Rabu menjadi ruang untuk membahas arah kebijakan dan strategi pertumbuhan ekonomi menuju tahun 2026.
Penyelenggaraan ABF 2025 mendapat dukungan penuh dari tiga BUMN strategis yakni PLN, MIND ID, PT Antam Tbk, dan juga Bank BJB.
Editor:
BETHRIQ KINDY ARRAZY
BETHRIQ KINDY ARRAZY
