SPORT
Tenis Meja Indonesia Kembali Pentas di Ajang Multievent Internasional
apakabar.co.id, JAKARTA — Tim tenis meja Indonesia kembali tampil di panggung multievent internasional lewat keikutsertaannya dalam Asian Youth Games (AYG) Bahrain 2025.
Kehadiran mereka menjadi momentum bersejarah karena untuk pertama kalinya, Indonesia Pingpong League (IPL) resmi berpartisipasi di ajang olahraga multinasional tingkat Asia.
Empat atlet muda terbaik Indonesia diturunkan dalam tiga nomor pertandingan — boys single, girls single, dan mixed double — yakni Oktavia Kirana, Diska Anindia Susanto, Jehezekel Jason Christian, dan Mochammad Tarikh. Meski baru pertama kali merasakan atmosfer kompetisi sekelas Asia, para atlet tampil penuh semangat dan berhasil menembus babak gugur di semua nomor yang diikuti.
“Ini pengalaman baru karena saya pertama kali ikut kompetisi se-Asia. Lawannya sampai dengan atmosfer venue pertandingan semuanya terasa baru,” ujar Jason Christian seusai laga.
Sementara itu, Oktavia Kirana menambahkan, “Lawan-lawannya bagus banget. Saya harus menambah jam latihan lagi dan meningkatkan teknik-teknik.”
Di sektor girls single, Oktavia Kirana melaju hingga babak 32 besar sebelum dikalahkan Wan-rong Lin dari Chinese Taipei.
Nasib serupa dialami Jason Christian yang juga terhenti di babak 32 besar usai kalah 0–3 dari wakil India, Ritvik Gupta.
Sementara itu, Mochammad Tarikh sempat mencatat kemenangan dramatis atas Bilgun Ankhbayar (Mongolia) di babak 64 besar dengan skor 3–2, sebelum akhirnya disingkirkan Yi-cing Yu (Chinese Taipei) di babak 32 besar.
Dari nomor mixed double, dua pasangan Indonesia — Oktavia/Tarikh dan Diska/Jason — sama-sama harus mengakui keunggulan lawan mereka di babak 32 besar melawan wakil Chinese Taipei dan Malaysia.
Sekretaris Jenderal Indonesia Pingpong League (IPL), Yon Mardiono, yang turut mendampingi tim di Bahrain, menyebut keikutsertaan ini sebagai langkah penting dalam membangun kembali kepercayaan diri dan pengalaman internasional atlet muda Indonesia.
“Sudah lama atlet tenis meja kita tidak tampil di ajang internasional. Semua terasa baru bagi mereka. Saya selalu bilang, kalau mau jadi yang terbaik, belajar dari yang terbaik,” ujar Yon Mardiono.
“Persiapan itu bukan hanya latihan teknis di pelatnas, tapi juga pola makan, istirahat, mental, dan strategi. Kalau mental tidak disiapkan, bisa kaget begitu bertanding,” tambahnya.
Yon menilai pengalaman ini sangat berharga karena menjadi tolok ukur sejauh mana pembinaan tenis meja di Tanah Air berkembang, sekaligus memacu semangat generasi muda untuk kembali mengharumkan nama Indonesia di tingkat Asia.
Kehadiran tim tenis meja Indonesia di Bahrain mendapat dukungan penuh dari Mills, BAIC Indonesia, Aice, Kings Travel, TikTok, Perumnas, dan SVRG. Dukungan ini menjadi simbol kolaborasi lintas sektor dalam mendorong kemajuan olahraga nasional.
Dengan pengalaman berharga di AYG 2025 ini, IPL menargetkan pembinaan berkelanjutan menuju kompetisi yang lebih besar seperti SEA Games dan Asian Games mendatang.
“Kami ingin momentum ini menjadi kebangkitan tenis meja Indonesia. Ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang menuju prestasi yang lebih tinggi,” tutup Yon optimistis.
Editor:
RAIKHUL AMAR
RAIKHUL AMAR