apakabar, JAKARTA – Timnas voli putri Indonesia benar-benar babak belur selama tampil di SEA V League 2024.
Buktinya, pasukan Merah Putih itu dalam dua putaran tak pernah meraih kemenangan, alias selalu menelan kekalahan dari lawan-lawannya.
Terakhir, Megawati Hangestri Pertiwi dan kawan-kawan takluk dari Filipin 2-3 (25-20, 20-25, 25-16, 20-25, 10-15) pada pertandingan ketiga SEA V League putaran kedua di Chatchai Hall, Nakhon Ratchasima, Thailand, Minggu (11/8).
Dengan kekalahan tersebut, timnas voli putri Indonesia kembali menjadi juru kunci setelah mengalami tiga kekalahan.
Hasil itu sama seperti pada putaran pertama yang berlangsung di Vietnam, pekan lalu. Ketika itu, Indonesia selalu kalah dalam tiga laga dari Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Pelatih timnas voli Indonesia, Chamnan Dokmai menilai performa pemain Indonesia sebenarnya sudah membaik dibandingkan saat bermain SEA V League di Vietnam pekan lalu.
“Namun, saya melihat ada kurang percaya diri pada pemain. Ada perasaan takut, padahal mereka bisa sebenarnya. Pemain Indonesia harus lebih sering mengikuti kompetisi internasional sehingga bisa percaya diri. Kompetisi di dalam negeri dan luar negeri sangat berbeda, dari atmosfer penonton atau pertandingan,” ucapnya..
Pelatih asal Thailand itu mengatakan timnya kurang bagus dalam receive sehingga toser Tisya Amalia sulit melakukan variasi serangan. Dengan kurang variasi, maka serangan mudah dibaca lawan.
Pemain Indonesia lainnya, Maradanti Namira Tegariana yang diberi kepercayaan turun dari set pertama menggantikan Myrasuci tampil cukup bagus. Pemain yang baru lulus SMA ini beberapa kali mampu mengeblok dan mencetak poin.
“Senang rasanya tampil penuh. Ini pengalaman berharga bagi saya. Sayangnya, kami kalah. Semoga kami tampil baik di kompetisi lain nanti,” kata pemain asal Sleman, DIY, ini.
Harapan Indonesia untuk memetik kemenangan perdana di SEA V League cukup terbuka ketika sudah unggul 2-1 atas Filipina. Namun, ternyata Filipina mampu menyamakan kedudukan 2-2 di set keempat.
Pada penentuan, Indonesia terus tertinggal dalam pengumpulan poin. Saat tertinggal itu, Chamnan menurunkan pemain muda, Junadia Santi, menggantikan Arsela Nuari.
Pemain berumur 17 tahun ini tampil menawan dengan smes-smesnya. Sayangnya, pemain asal Labuhanbatu, Sumatera Utara, ini lemah di receive, sehingga dicecar servis lawan.