ADVERTORIAL

Stunting Turun, Ketua TP-PKK Tapin: Pola Asuh Anak Baik

Ketua TP PKK Tapin Ibu Hj. Faridah Yamani (kanan) memberikan sambutan sekaligus membuka Sosialisasi Pola Asuh Anak Dalam Rangka Penanganan Stunting Kabupaten Tapin, didampingi Wakil Ketua TP PKK Tapin Ibu Hj. Elya Hartati Juanda (kiri) di Rantau, Kabupate
Ketua TP PKK Tapin Ibu Hj. Faridah Yamani (kanan) memberikan sambutan sekaligus membuka Sosialisasi Pola Asuh Anak Dalam Rangka Penanganan Stunting Kabupaten Tapin, didampingi Wakil Ketua TP PKK Tapin Ibu Hj. Elya Hartati Juanda (kiri) di Rantau, Kabupate
apakabar.co.id, TAPIN - Pemerintah Kabupaten Tapin mencatat penurunan signifikan angka stunting hingga 13,2 persen pada 2024, menjadikan satu-satunya daerah yang melampaui target nasional di bawah 14 persen atau terendah se-Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ketua TP PKK Tapin, Faridah Yamani, mengatakan pencapaian itu tidak lepas dari peran pola asuh anak yang baik, termasuk pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, pemberian MP-ASI bergizi, dan pemantauan rutin tumbuh kembang di posyandu.

"Pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala di posyandu perlu terus dilakukan. Ibu-ibu PKK juga diharapkan menjadi agen perubahan di masyarakat dalam upaya pencegahan stunting,” ujar Faridah di Rantau, Rabu.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), tren penurunan stunting di Tapin berlangsung konsisten sejak 2021 tercatat dari 33,5 persen pada 2021, turun menjadi 14,5 persen (2022), 14,4 persen (2023), dan kini mencapai 13,2 persen pada 2024.

Faridah menyebutkan, keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja sama berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga kader PKK yang aktif memberikan edukasi ke masyarakat.

Menurut Farida, faktor penyebab stunting tidak hanya berkaitan dengan gizi, tetapi juga lingkungan, sosial, psikologis, serta pola pengasuhan yang tepat.

“Pencegahan stunting adalah kerja kolektif yang membutuhkan kesadaran semua pihak,” tegasnya.

Ia menambahkan Pemkab Tapin bersama TP PKK akan terus berkomitmen mempertahankan bahkan menurunkan lebih lanjut prevalensi stunting pada tahun-tahun mendatang melalui penguatan program edukasi dan pelayanan kesehatan ibu dan anak di tingkat desa.