Tari Dindang Sapaigalan Pukau Tim Kemenpar di Tapin Art Fest 2025

apakabar.co.id, TAPIN - Kawula muda Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan memberikan suguhan menarik bagi Tim Event Daerah Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Tarian Dindang Sapaigalan saat pembukaan Tapin Art Fest 2025 banjir pujian.
Tapin Art Fest ini adalah acara tahunan yang terus tumbuh. Dimotori oleh Yayasan Bilik Budaya. Acara utamanya yaitu Parade Tari Kalimantan hingga pertunjukan seni budaya daerah lainnya. Tahun ini, Tapin Art Fest masuk sebagai salah satu dari 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025, bertema: Permainan Rakyat Kalimantan.
Salah satu pujian itu dilontarkan oleh Ketua Tim Event Daerah Sumatera dan Kalimantan Kementerian Pariwisata, Joko Suharbowo. Ia mengaku takjub dengan kreativitas pemuda di daerah Kabupaten Tapin ini.
"Ini pertama kali saya datang ke Kabupaten Tapin, rasanya seperti langsung disuguhi sesuatu yang luar biasa. Apalagi tarian kreasi ini dibawakan oleh semuanya dari anak anak Tapin," ujarnya kepada apakabar.co.id, Jumat (1/8/2025) di Ruang Terbuka Publik Rantau, Tapin.
Tarian ini tercipta dari sentuhan para pegiat seni budaya yang tergabung dalam Sanggar Tari Bilik Budaya. Mereka ini, Putri Elvira Puspa Rani, Aida Ariani, Desy Normilenia Haq dan Fadilah Akbar Rakhman.
Makna dari nama tarian ini yaitu Dindang (alunan musik) Sapaigalan (bergerak menari bersama). Tari kreasi garapan baru berdurasi 15 menit ini ditampilkan perdana khusus untuk pembukaan Tapin Art Fest 2025.
[caption id="attachment_35861" align="alignnone" width="400"] Penampilan tarian Dindang Sapaigalan yang dibawakan Sanggar Tari Bilik Budaya saat pembukaan Tapin Art Fest 2025, Jumat (1/8/2025). Apakabar.co.id/Muhammad Fauzi Fadilah[/caption]
Penampilan apik tari Dindang Sapaigalan ini, dibawakan oleh 10 orang usia anak-anak dan 18 orang usia dewasa. Suguhan makin sakti dengan adanya kolaborasi dua orang seniman tradisi Tapin.
"Tarian ini memadukan indahnya alunan musik. Dan berbagai ragam gerak tradisi hingga kreasi serta memadukan keindahan dalam seni tradisi panambangan atau berbalas pantun yang saat ini jarang dibawakan," ujar Penanggung Jawab Tari Tapin Art Fest 2025, Putri Elvira Puspa Rani kepada apakabar.co.id.
Putri bilang tarian kebersamaan ini memiliki misi untuk maju bersama melestarikan seni dan budaya dari Tapin untuk Indonesia.
"Tari ini tercipta dari rasa bangga kami terhadap kesenian yang ada di Tapin," ujarnya.
Sedangkan musik, ditata oleh Syahriwan Jaya Sukma. Ada 20 pemusik tradisi Tapin yang terlibat dalam karya ini. "Musik ini berpijak pada tradisi dan kita poles dengan sentuhan kontemporer ritme dinamika gamelan Banjar," ujar Syahriwan.
Ia sebut alunan musik merdu berirama tradisi serta vokal berbahasa lokal Banjar ini menggambarkan kebahagiaan.
Tari Dindang Sapaigalan ini, digarap lebih dari satu bulan. Putri dan Syahriwan menyampaikan apresiasi setinggi langit bagi para pihak yang terlibat hingga kepada mereka yang memberikan pujian atas karya yang lahir dari keringat kawula muda Tapin ini. (Adv)
