apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengakui pihaknya masih kesulitan untuk mendeteksi aksi layanan transportasi travel ilegal yang marak beroperasi saat periode mudik Lebaran.
“Kami susah juga untuk memonitor, mendeteksi (travel ilegal) itu karena mereka beroperasinya jauh ke dalam langsung ke para pengguna. Bahkan kadang-kadang dari rumah ke rumah,” ungkapnya di Jakarta, Jumat (21/3).
Dudy mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik untuk berhati-hati dan jeli dalam memilih layanan transportasi. Sebab, travel ilegal tidak memiliki jaminan keselamatan sebagaimana ditawarkan oleh jasa travel yang resmi dan terdaftar.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan travel (resmi). Karena (travel) yang tidak terdaftar itu, atau angkutan-angkutan yang tidak terdaftar itu, nantinya akan merugikan pengguna itu sendiri,” katanya.
Baca juga: Jelang Lebaran, 7.500 Personel di Bandara Soetta Disiagakan
Keselamatan menjadi aspek yang paling disoroti oleh Dudy terkait dengan praktik travel ilegal. Pencegahan kecelakaan lalu lintas merupakan langkah penting terkait keselamatan pengendara, mengingat mobilisasi dengan kendaraan bermotor akan jauh meningkat dan padat saat periode mudik Lebaran 2025.
Terlebih lagi, kata Dudy, diperkirakan lebih dari 146 juta penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan mudik tahun ini dengan menggunakan berbagai moda transportasi.
Termasuk dari aspek keselamatan pihaknya tidak menjamin mengenai kelaikan kendaraan. Termasuk mengenai risiko kecelakaan hingga jaminan asuransi yang disediakan bagi pengguna jasa travel ilegal.
“Lalu, pengendara (travel ilegal) dalam melakukan tugasnya atau melakukan kerjanya itu tidak ada yang memonitor, sehingga berakibat risiko terjadinya kecelakaan semakin besar apabila para pemudik menggunakan angkutan-angkutan travel tersebut,” pungkasnya.