apakabar.co.id, JAKARTA – Astra Financial berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar talkshow literasi keuangan digital secara daring, Selasa (2/4).
Talkshow bertajuk “Cerdas dan Aman Bertransaksi Digital” ini diikuti oleh 1.500 peserta. Dari jumlah tersebut, 14 CEO, eksekutif, kepala wilayah, kepala cabang unit bisnis Astra Financial, komunitas literasi, iklusi OJK dan media.
Pihak yang menjadi keynote speech pada talkshow ini adalah Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi.
Friderica mengungkapkan, aduan masyarakat terkait transaksi keuangan digital terkait keamanan data dan privasi kian massif.
“Agar terhindar dari hal tersebut, perlu penguatan sistem keamanan data oleh seluruh penyelenggara jasa keuangan,” kata Friderica.
Ia juga mengungkapkan pentingnya pemerataan literasi keuangan dan literasi digital agar terhindar dari kejahatan siber.
Meski digitalisasi di sektor keuangan banyak memberi kemudahan, namun tingkat literasi keuangan masyarakat hanya 49,6 persen lebih rendah dari tingkat inklusi keuangan yang mencapai 85 persen.
Sedangkan tingkat literasi digital baru mencapai 41,48 persen. Jumlah tersebut merupakan data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK tahun 2022.
Pada kesempatan yang sama, Director-in-Charge Astra Financial Suparno Djasmin mengapresiasi kegiatan talkshow literasi keuangan digital. Menurutnya, banyak masyarakat dan karyawan yang akan terbantu dengan acara ini.
“Kami berharap literasi keuangan dan digital menjadi kunci bagi perkembangan unit bisnis di bawah Astra Financial kedepannya,” kata Suparno.
Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen terus memperkuat literasi digital dan inklusi keuangan bersama OJK.
“Pada akhirnya semua program kita ini akan memberikan manfaat kepada seluruh pemangku kepentingan, terutama konsumen atau masyarakat,” pungkasnya.