JAKARTA – Pameran Construction Indonesia 2025 kembali digelar pada 10–13 September di Jakarta International Expo, Kemayoran. Acara ini hadir untuk menjawab tantangan dan dinamika terbaru dalam dunia konstruksi Tanah Air.
Dengan mengusung fokus baru pada building materials dan technology, ajang ini tidak hanya fokus pada infrastruktur tapi juga merambah ke bangunan gedung, komersial dan perumahan menuju solusi yang lebih cerdas, berkelanjutan, dan hemat biaya.
Nantinya, Construction Indonesia 2025 sendiri akan diselenggarakan bersamaan dengan Concrete Show South East Asia, pameran industri beton dan konstruksi.
Pada edisi sebelumnya, ajang ini berhasil mencatatkan pencapaian yang signifikan, dengan lebih dari 10.200 pengunjung, melibatkan 30 negara.
Selain itu, pada ajang sebelumnya diikuti oleh 449 perusahaan peserta, menyajikan 43 sesi seminar, dan menghadirkan 4 paviliun negara.
Tahun ini juga, gelaran Construction Indonesia 2025 akan menjadi edisi yang istimewa, menandai 25 tahun penyelenggaraan sebagai salah satu pameran industri konstruksi terbesar dan terlama di Indonesia.
Pasalnya, selama seperempat abad, pameran ini telah menjadi barometer perkembangan industri konstruksi nasional sekaligus wadah strategis bertemunya pelaku industri dari dalam dan luar negeri.
Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya yang didominasi oleh alat berat, Construction Indonesia 2025 akan perluas fokus dengan menghadirkan lebih banyak pemain dari industri pendukung konstruksi, arsitektur, hingga teknologi pintar.
Pada edisi ke-25 ini, penyelenggaraan akan diperluas secara signifikan melalui konsep outdoor showcase yang memungkinkan pengunjung menyaksikan langsung alat berat dan kendaraan konstruksi dalam skala besar.
Selama dua minggu pelaksanaan, pameran akan dikemas secara lebih tersegmentasi dan tematik, mencakup building materials, construction solutions, serta heavy equipment and vehicles.
Gelaran ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih immersif bagi pengunjung, tidak hanya melalui ragam produk dan solusi yang ditampilkan, tetapi juga lewat interaksi langsung dengan teknologi dan inovasi terkini di lapangan.
Selain itu juga jadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antar pelaku industri, inovator, dan profesional.
Ajang ini mendorong eksplorasi teknologi mutakhir serta praktik berkelanjutan dalam merancang, membangun, dan mengelola infrastruktur dan bangunan.
Country Manager Pamerindo Indonesia, Lia Indriasari, menyampaikan bahwa dalam perhelatannya yang ke-25, Construction Indonesia 2025 mengusung “Construction Structure, Building Technology, Engineering Procurement, and Equipment”.
”Mengangkat fokus yang relevan dengan dinamika industri saat ini, Construction Indonesia 2025 menjadi panggung utama bagi para pelaku industri untuk mengeksplorasi tren dan inovasi terkini, menjalin kemitraan strategis, dan merumuskan langkah-langkah efektif menuju praktik konstruksi yang lebih berkelanjutan,” ujarnya dalam siaran persnya, Senin (2/6).
Adapun dalam Construction Indonesia 2025 akan menghadirkan rangkaian ekshibitor dengan kategori yang semakin beragam.
Dengan Building Materials & Technology, menampilkan beragam produk material bangunan, mulai dari aluminium, bata, beton, hingga produk berbahan kayu.
Tidak hanya produk dasar, kategori ini juga menawarkan solusi yang lebih spesifik, seperti pintu & jendela, fasad, lantai, cat, serta sistem atap yang semakin inovatif.
Di samping itu Construction Indonesia tetap menghadirkan Machinery, Tools & Equipment, area ini menjadi panggung bagi perusahaan peralatan dan mesin konstruksi untuk mendukung operasional proyek di berbagai skala.
Dari sistem komunikasi dan navigasi hingga sistem perancah dan platform kerja udara, produk-produk di kategori ini akan membantu memastikan keselamatan dan efisiensi operasional di lapangan.
Kategori Technology, pengunjung akan menemukan inovasi digital yang semakin esensial dalam proses konstruksi modern.
Produk seperti 3D Printing, Building Information Modelling (BIM), drone & aerial photography, serta Geographical Information System (GIS) akan menjadi highlight utama.
Tak hanya itu, solusi berbasis digital seperti thermal imaging untuk deteksi panas dan AR/VR visualization untuk simulasi proyek berbasis realitas virtual juga akan menjadi fokus di kategori ini.
Untuk proyek-proyek skala besar, kategori Construction Machinery menjadi area penting yang menghadirkan berbagai solusi pengangkutan dan pemindahan material, seperti cranes, bulldozers, excavators, dan loaders.
Seiring meningkatnya tren bangunan pintar, kategori Smart Building Solutions berfokus pada sistem otomasi gedung yang terintegrasi dengan Internet of Things (IoT).
Produk-produk yang akan dipamerkan mencakup HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), pencahayaan otomatis, dan sistem keamanan berbasis digital.
Di sisi lain, kategori Sustainable Building Materials juga hadir, di mana pengunjung dapat menjelajahi produk-produk berkelanjutan seperti recycled materials, green insulation, dan low-emission products yang dirancang untuk mendukung praktik konstruksi ramah lingkungan.
Selain kategori, sejumlah perusahaan pun hadir dengan membawa produk unggulan mereka, semisal Bunka Pancakarya yang bakal membawa rangkaian produk material bangunan seperti folding gate, spandek, bondek, rolling door, hingga garage door.
Kemudian, BMB Steel, perusahaan struktur baja yang mengkhususkan diri dalam merancang dan membangun bangunan baja pra-rekayasa dengan kualitas terbaik dalam konstruksi struktur baja di Vietnam dan Asia Tenggara.
Selanjutnya, PT Garuda Excavindo Nusantara memamerkan produk excavator dan bulldozer, lengkap dengan layanan purna jual untuk memastikan kualitas produk tetap optimal.
Ekatama Group juga akan memperkenalkan produk hoist, crane, dan peralatan material handling lainnya untuk mendukung proyek konstruksi.
Melengkapi segmen arsitektur berkelanjutan, Austrian Embassy – Commercial Section akan memperkenalkan konsep sustainable architecture melalui desain gedung baru mereka di Jakarta.
Dengan fokus pada efisiensi energi dan kenyamanan iklim, konsep ini menjadi contoh penerapan praktik arsitektur berkelanjutan di kawasan tropis, serta memperkaya kolaborasi internasional melalui solusi konstruksi pelengkap dari mitra global.
Kemitraan Strategis dalam Construction Indonesia 2025

Salah satu mitra strategis tahun ini adalah Green Product Council Indonesia (GPCI), organisasi nirlaba dan independen yang berdiri sejak 2015.
Dalam Construction Indonesia 2025, GPCI akan mendorong transformasi industri konstruksi menuju arah yang lebih berkelanjutan melalui edukasi serta showcase produk-produk bersertifikasi green label.
Kolaborasi ini memperkuat komitmen sektor konstruksi terhadap efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, dan penerapan prinsip ramah lingkungan dalam seluruh rantai pasok nasional.
BOMA Indonesia juga turut hadir sebagai organisasi profesi yang menaungi berbagai pihak, mulai dari pemilik bangunan, manajer fasilitas, pengembang, hingga penyedia layanan properti komersial.
Kolaborasinya dengan Construction Indonesia 2025 akan memperkuat sinergi antara pelaku industri dalam menciptakan bangunan yang efisien, aman, dan berkelanjutan, sekaligus mendorong penerapan standar internasional dalam manajemen properti di Tanah Air.
Dalam upaya mendorong integrasi antara sektor konstruksi dan arsitektur, pameran ini menjalin kemitraan strategis dengan Indonesia Construction & Architecture Network (ICAN).
Kolaborasi ini bertujuan menciptakan pembangunan yang inovatif, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan masa depan.
ICAN akan menghadirkan perspektif arsitektural dalam berbagai program diskusi dan seminar, sekaligus memperkuat peran arsitek dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi.
Selain itu, mereka juga aktif menyelenggarakan kegiatan seperti Architectural Products Workshop, forum antara prinsipal teknologi serta produsen bahan bangunan dengan para perencana proyek—khususnya arsitek, pengembang, dan kontraktor.
Sementara itu, ARCHILANTIS sebagai komunitas Open BIM Indonesia memperkenalkan solusi Seamless Open BIM Solution.
Itu adalah platform berbasis Building Information Modelling (BIM), untuk memperkuat pemahaman dan penerapan BIM di kalangan pelaku industri konstruksi.
Komunitas ini juga aktif mendorong transformasi digital melalui program rutin mereka, Weekend BIM Talk Series, yang selama beberapa tahun terakhir sudah berkolaborasi.
Pada sektor rantai pasok jasa konstruksi, Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I) hadir di Pameran Concrete Show SEA dengan fokus menampilkan teknologi pracetak dan prategang.
Kolaborasi ini akan menyoroti peran penting teknologi tersebut dalam mempercepat proses konstruksi yang efisien, aman, dan berkelanjutan.
AP3I juga akan menghadirkan inovasi terkini dari para anggotanya untuk mendorong adopsi sistem konstruksi modern yang mampu menekan biaya dan waktu tanpa mengorbankan kualitas struktur bangunan.
Lia menyebut bahwa keterlibatan asosiasi dan komunitas strategis di Construction Indonesia 2025 merupakan langkah penting untuk memperkuat cakupan sektor konstruksi secara menyeluruh.
“Kolaborasi-kolaborasi tersebut memungkinkan kami untuk tidak hanya menghadirkan produk dan teknologi terbaru, tetapi juga mempertemukan para pelaku industri dari berbagai disiplin,” imbuh lnya.
“Melalui keterlibatan mereka, kami berharap dapat mendorong adopsi solusi inovatif yang lebih luas di sektor konstruksi dan memperkuat ekosistem industri yang berkelanjutan,” tutupnya.