EKBIS

Dari Bengkel ke Industri: SSB Siapkan Talenta Muda di Daerah Operasi

PT SSB berkomitmen menyiapkan talenta muda untuk daerah operasi industri. Foto: Ist
PT SSB berkomitmen menyiapkan talenta muda untuk daerah operasi industri. Foto: Ist
SAMARINDA - PT Sanggar Sarana Baja (SSB), anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM), melanjutkan komitmennya terhadap pengembangan sumber daya manusia melalui program Machining Development Program (MDP). Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan teknis masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan, khususnya di bidang machining process, mulai dari pengoperasian mesin bubut manual hingga Computer Numerical Control (CNC) berbasis komputer untuk presisi tinggi.

Direktur SSB, Johan Budisusetija, mengatakan pelaksanaan MDP tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial dalam membangun ekosistem industri yang berkelanjutan.

“Program ini bukan sekadar pelatihan teknis, tapi langkah nyata kami memperkuat kapasitas SDM lokal agar bisa tumbuh bersama industri,” ujar Johan.

Tahun ini, SSB berkolaborasi dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda. Program diikuti 12 peserta dari Samarinda, Balikpapan, Sebamban, dan Sumbawa. Pelatihan berlangsung 3–21 November 2025 di BPVP Samarinda, mencakup Basic Machining, Machining Milling Manual, hingga Machining CNC Bubut Dasar. Setelah pelatihan, peserta mengikuti uji kompetensi bersertifikat BPVP dengan skema CNC Bubut Dasar.

Kepala BPVP Samarinda, Eka Cahyana Adi, menyebut kolaborasi antara dunia usaha dan lembaga pelatihan menjadi kunci peningkatan daya saing tenaga kerja. “Kami berharap peserta tidak hanya mahir secara teknis, tapi juga memiliki kepemimpinan dan tanggung jawab sosial di tempat kerja,” katanya.

Setelah pelatihan, seluruh peserta akan menjalani On the Job Training (OJT) di unit operasional SSB di Samarinda, Balikpapan, Sebamban, dan Sumbawa. Pemagangan ini berlangsung dari akhir November 2025 hingga akhir Januari 2026. Melalui program ini, peserta mendapat pengalaman kerja langsung, memperkuat keterampilan teknis maupun nonteknis, sekaligus memperluas peluang kerja. Tahun ini juga menjadi tonggak baru dengan keikutsertaan peserta perempuan dari Sumbawa, menandai dorongan SSB terhadap kesetaraan gender di bidang teknik.

“Kami membuka ruang bagi semua tanpa membedakan latar belakang. Inklusivitas sudah menjadi bagian dari identitas ABM Group,” tambah Johan.

Presiden Direktur ABM Group, Achmad Ananda Djajanegara, menilai program ini sebagai investasi jangka panjang untuk membangun talenta unggul nasional. “Pelatihan ini bukan hanya soal transfer keterampilan, tapi tentang menyiapkan generasi baru yang siap bekerja dan berdaya saing tinggi,” ujar Achmad.

Program serupa telah digelar pada 2023 dan 2024, dengan materi Basic Welding, Line Boring Portable, Mesin Bubut Manual, Mesin Milling Manual, hingga Mesin Bubut CNC. Dari dua angkatan sebelumnya, sekitar 83,5 persen peserta berhasil bekerja di SSB, sementara lainnya memilih jalur berbeda, dari menjadi pegawai negeri hingga membuka usaha sendiri.

Melalui inisiatif seperti MDP, ABM Group menegaskan bahwa keberlanjutan bisnis tidak hanya diukur dari kinerja keuangan, tetapi juga dari kontribusi dalam mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya.