apakabar.co.id, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperingatkan bahwa Pulau Jawa sudah tidak lagi mengalami kelebihan pasokan atau oversupply listrik. Karena itu, perlu ada pembangunan sumber energi baru di Jawa, termasuk energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menerangkan dalam dua tahun terakhir status pasokan listrik di Jawa telah dalam status lampu kuning.
“Jangan menyangka kalau Jawa masih oversupply, ya. Kita sudah sangat membutuhkan energi, karena kebutuhan bangkit dari COVID-19 ini, lalu terasa sekali bahwa mulai bergerak. Nah, lampu kuning sudah menyala,” katanya dalam diskusi Mengelola Transisi Energi: Mengapa Indonesia Selalu Tertinggal di Jakarta, Rabu (18/6).
Baca juga: ESDM Wajibkan Perusahaan Migas Serap Minyak dari Sumur Rakyat
Menurut Eniya, dalam dua tahun ke depan, pembangunan sumber energi baru di Jawa menjadi keharusan. Opsi lain yang dipertimbangkan adalah penarikan kabel transmisi dari Sumatera untuk memenuhi kebutuhan energi di Jawa.
Sementara itu, Eniya menyebut Sulawesi saat ini mengalami kekurangan pasokan listrik dan tengah dipertimbangkan untuk difokuskan dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
“Kalau kita melihat EBT, sebetulnya Sulawesi Utara itu penuh EBT, sedangkan industri smelter atau tambang itu di tengah-tengah, di Morowali dan lain-lain. Nah, yang atas itu Sulawesi Utara, oversupply sekarang,” katanya.
Baca juga: ESDM dan PLN Tunggu Arahan soal Diskon Tarif Listrik 50 Persen
Eniya menjelaskan meskipun Sulawesi Utara mengalami kelebihan pasokan, ketiadaan transmisi yang memadai menjadi kendala utama. Hal itu yang membuat pemanfaatan EBT di Indonesia sering tertinggal, karena energi yang ada tidak dapat disalurkan ke lokasi yang membutuhkan.
Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah dan beragam, mencapai total 3.687 gigawatt (GW).
Potensi ini tersebar di berbagai wilayah, dengan Sumatera sebesar 1.240 GW, diikuti oleh Jawa dengan 696,58 GW. Kalimantan menyumbang 517,53 GW, sedangkan Maluku dan Papua memiliki potensi 518,46 GW. Terakhir, Sulawesi tercatat memiliki potensi energi terbarukan sebesar 257,36 GW.