Jumlah SPBKLU-SPKLU Tak Ideal, Kadin Bongkar Peluang Ekonomi

Ilustrasi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Foto: PLN

apakabar.co.id, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkapkan jumlah ketersediaan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia masih jauh dari ideal.

Ketua Kadin Energy Transition Task Force Kadin Indonesia, Anthony Utomo menerangkan saat ini jumlah SPBKLU baru berjumlah sebanyak 2.000. Sementara itu, jumlah SPKLU sebanyak 1.300.

“Kalau kita konversi itu rasionya itu hampir 3 kali lipat minimum SPKLU yang harus disediakan pemerintah dan swasta,” katanya di Jakarta, Selasa (28/5).

Di tengah rasio keberadaan SPBKLU dan SPKLU yang masih jauh dari ideal, Anthony menilai terdapat peluang secara positif mengenai dampak ekonomi untuk merespons situasi tersebut.

Berdasarkan pengamatan Anthony, saat ini negara global tengah mendorong terbentuknya ekonomi baru dengan mobilitas bersih. Hal itu dilakukan dengan menggunakan kendaraan listrik.

Kemudian, transformasi kendaraan listrik yang mulai terjadi di belahan dunia, berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Dengan diberikannya insentif dari Kementerian Perindustrian, kata Anthony, akan turut memicu munculnya pabrik berskala besar yang akan beroperasi di Indonesia.

“Satu pabrik itu luasnya bisa 100 hektare dan menyerap sekian ribu pekerja,” ungkapnya.

Di sisi lain, elektifikasi kendaraan akan berpotensi mengurangi ketergantungan fiskal yang selama ini digunakan untuk kebutuhan bahan bakar minyak (BBM).

“Satu pabrik itu luasnya bisa 100 hektare dan menyerap sekian ribu pekerja,” jelasnya.

10 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *