Kadin: ISF 2025 Fokus Sektor Bisnis Hijau

Kadin: ISF 2025 Fokus Sektor Bisnis Hijau

Logo Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengungkapkan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 bakal fokus pada model bisnis hijau (green business).

Forum internasional tersebut rencananya akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 10-11 Oktober 2025. Adapun tema yang akan dibahas yakni mengenai nature-based solution, energy transition, global energy, circular economy.

Kita melihat opportunity juga tidak hanya di green economy, tapi juga blue economy, dan elemen faktornya, ada human capital, green jobs, tapi juga financing,” kata Wakil Ketua Umum Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan Kadin, Shinta Widjaja Kamdani dalam Road to ISF 2025 di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (27/8).

Baca juga: Mentan Ajak Kadin Terlibat Pengembangan Pertanian-Perkebunan

ISF edisi ketiga ini telah terbukti mendapatkan dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk kementerian, pelaku usaha, hingga masyarakat sipil.

Menurut Shinta, fokus tahun ini adalah pembiayaan di green business seiring dengan dorongan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang juga mulai menyalurkan dukungan terhadap pembiayaan proyek hijau.

Meski demikian, Shinta mengakui tantangan global masih besar, terutama akibat tekanan ekonomi global yang masih tinggi.

Dia menilai sebagian kalangan masih menganggap bisnis berkelanjutan atau green business membutuhkan biaya lebih besar. Namun, tren global menunjukkan konsumen tetap menuntut standar keberlanjutan dalam kondisi apa pun.

“Walaupun tantangan secara global ini banyak, tapi kita punya peluang yang sangat besar,” ujarnya.

Baca juga: Kadin Dorong Penguatan Rantai Pasok Industri Halal

Lebih lanjut, Shinta menekankan, Indonesia memiliki posisi strategis untuk mengembangkan investasi hijau, terutama karena kekayaan sumber daya alamnya.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan potensi terbesar di sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT), termasuk peringkat kedua dunia dalam kapasitas panas bumi (geothermal).

Di samping itu, Indonesia juga memiliki potensi besar di tenaga surya, hidro, hingga mineral kritis yang dibutuhkan untuk pengembangan kendaraan listrik (EV).

“Jadi Indonesia berada di posisi yang sangat strategi, karena kita punya sumber daya alam yang luar biasa, kita juga punya mineral kritis yang juga dibutuhkan, seperti untuk EV, dan lain-lain,” jelasnya.

4 kali dilihat, 4 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *