Kalamo Senilai Rp22 Miliar akan Hadir di Banyuwangi

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau lokasi rencana pembangunan Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi, Jawa Timur. Sabtu (30/3/2024). Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengalokasikan anggaran sekitar Rp22 miliar untuk pembangunan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Pantai Ancol Plengsengan, Kelurahan Lateng, Kecamatan Kota, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono menerangkan Kalamo Lateng nantinya akan dibangun di lahan seluas hampir 1 hektare. Adapun lokasi yang dipilih yakni di ujung Pantai Ancol Plengsengan yang tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi.

Kawasan tersebut diketahui merupakan sentra kuliner seafood yang berada di kawasan kampung nelayan. Kawasan tersebut dikenal sebagai tujuan wisatawan untuk menikmati kelezatan hidangan laut sembari menikmati pemandangan Selat Bali.

“Kalamo ini konsepnya lebih ke arah tematik. Di sini serba dekat. Ikan yang ditangkap nelayan bisa langsung dibeli dan dinikmati oleh pembeli, apalagi di kawasan ini sebelumnya telah menjadi salah satu sentra kuliner seafood dan ini akan melengkapi,” ujarnya saat mengunjungi lokasi pembangunan Kalamo di Banyuwangi seperti dilansir Antara, Sabtu (30/3).

Tujuan Program Kalamo

Program Kalamo, kata Sakti, merupakan upaya pemerintah mengubah wajah kampung nelayan tradisional menjadi modern. Termasuk dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pengusahaan perikanan modern yang dapat meningkatkan produktivitas. Termasuk kompetensi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

Pembangunan Kalamo di Lateng akan dimulai sekitar Mei mendatang. Adapun proses pembangunannya diprediksi rampung dalam tiga bulan.

Kawasan Kalamo di Lateng nantinya akan dilengkapi sejumlah fasilitas, di antaranya sentra kuliner, indoor dan outdoor area, riverside area, rooftop area, bale nelayan dan shelter pendaratan ikan.

Selain itu, juga dilengkapi bengkel kapal nelayan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), fish store, pabrik es, dan lainnya.

“Jadi, ikan yang sudah ditangkap masih segar bisa langsung disajikan ke pengunjung atau disimpan di cold storage. Selain itu juga ada fish store yang nantinya sebagai etalase produksi olahan ikan dari para istri nelayan yang bisa dibawa sebagai oleh-oleh,” ujarnya.

Selanjutnya, hasil produksi tangkapan ikan Kalamo juga akan mendukung kebutuhan untuk sentra kuliner dan fish market di daerah Mandar yang telah lebih dulu ada.

Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik dan berterima kasih atas rencana KKP membangun Kalamo di Banyuwangi.

Menurut Ipuk, dengan dibangunnya kawasan ini tidak hanya menjadi wajah baru destinasi di Banyuwangi, namun yang paling utama adalah meningkatnya kesejahteraan nelayan setempat.

“Kalamo akan jadi bagian penting di kampung nelayan, dengan menjadi tempat yang lebih ikonik dan tersinergi dengan pariwisata. Fasilitas untuk kebutuhan kerja nelayan juga dilengkapi, seperti bengkel dan tempat pendaratan ikan yang lebih baik,” katanya.

Kawasan Pantai Ancol Plengsengan ini berada di kawasan nelayan Kampung Mandar yang tidak jauh dari pusat kota Banyuwangi. Pantai ini masuk dalam perairan Selat Bali, dan berdekatan dengan destinasi Pantai Boom Marina.

Terdapat sekitar 502 nelayan di kawasan ini dengan total produksi rata-rata 50 ton per bulan. Mayoritas nelayan melaut dengan cara konvensional, yakni memancing dan menggunakan jaring.

15 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *