apakabar.co.id, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengklaim program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa menyerap 1,5 juta tenaga kerja yang akan bertugas di satuan pelayanan.
Bila menggunakan alat masak tradisional membutuhkan sekitar 45-46 orang, maka diperkirakan akan ada peluang kerja baru untuk 1,5 juta orang. Jumlah tersebut mencakup 30 ribu satuan pelayanan.
Satuan pelayanan tersebut, kata Dadan, berbeda dengan dapur umum. Operasional satuan pelayanan nantinya tidak hanya memasak, tetapi juga mengelola produk pertanian lokal.
Baca juga: Asa KKP Susu Ikan Masuk Program Makan Bergizi
Baca juga: Kepala Badan Gizi Ungkap Jadwal Pembagian Makan Bergizi Gratis
Setiap satuan pelayanan pun akan memiliki manajer yang mengatur pembelian dan pengolahan makanan.
“Makanya kami sebut sebagai satuan pelayanan, bukan dapur,” ujarnya di Jakarta, Selasa (8/10).
Pegawai yang akan terlibat dalam satuan pelayanan diutamakan masyarakat lokal, yang terdiri dari ibu-ibu, anak-anak, remaja, hingga bapak-bapak.
Di samping pekerja untuk satuan pelayanan, petani lokal yang menyuplai bahan makanan juga akan terlibat dalam serapan tenaga kerja program Makan Bergizi Gratis.
Pihaknya berharap 30 ribu satuan pelayanan diharapkan bisa tercapai paling lambat pada 2027.
“Tapi, ada peluang untuk lebih cepat,” pungkasnya.
