apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menekankan pentingnya keadilan dan perlindungan bagi pekerja serta pertumbuhan ekonomi dalam Sidang Pleno Konferensi Perburuhan Internasional (International Labour Conference/ILC) ke-113 yang digelar di Jenewa, Swiss, Selasa WIB.
Yassierli juga menanggapi laporan Dirjen ILO yang menyoroti banyaknya masalah di dunia kerja saat ini, seperti meningkatnya pengangguran, kesenjangan sosial, dan ketidakpastian ekonomi. Menurutnya, situasi ini juga dirasakan Indonesia dan perlu ditangani secara bersama-sama.
“Indonesia percaya bahwa dunia kerja harus dibangun secara adil dan kuat agar bisa menghadapi berbagai tantangan global,” kata Menaker dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Selasa (10/6).
Baca juga: Menaker Komentari Job Fair di Bekasi Berujung Ricuh
Pemerintah Indonesia, kata Yassierli, terus berupaya membuka lapangan kerja yang lebih merata dan berkelanjutan. Fokus utama diarahkan pada generasi muda dan kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas.
“Untuk itu, pemerintah mengembangkan program pelatihan kerja dan pemagangan industri agar kemampuan para pencari kerja sesuai dengan kebutuhan dunia usaha saat ini dan masa depan,” kata Menaker.
Selain menciptakan lapangan kerja, Indonesia juga menaruh perhatian besar pada perlindungan pekerja.
Yassierli menyebutkan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto sedang memperkuat sistem jaminan sosial dan keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk perlindungan dari risiko baru seperti penyakit akibat pekerjaan.
Baca juga: Menaker Yassierli Upayakan Pencairan BSU Bisa Sesuai Target
Lebih lanjut, pemerintah juga mendorong agar pekerja informal bisa beralih ke sektor formal, sehingga mereka bisa mendapat hak dan perlindungan yang lebih baik.
“Sektor ekonomi hijau dan digital juga mulai digarap sebagai sumber pekerjaan baru yang lebih layak dan berkelanjutan,” ujar Yassierli.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, Menaker mengatakan Indonesia meyakini bahwa produktivitas adalah kunci. Namun, pertumbuhan itu harus berdampak nyata bagi semua pihak, baik pekerja maupun pengusaha.
“Saya tekankan pentingnya dialog sosial yang seimbang agar kepentingan kedua belah pihak bisa diakomodasi. Termasuk dalam sektor ekonomi digital seperti ojek online atau kurir aplikasi, pemerintah ingin memastikan bahwa kemajuan teknologi tidak mengorbankan hak pekerja,” ujarnya.
Baca juga: Menaker Soroti 5 Tantangan Strategis Ketenagakerjaan RI
Selain itu, Menaker juga menyampaikan dukungan penuh Indonesia terhadap rakyat Palestina yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan. Ia menyebut Indonesia mendukung penuh rencana darurat ILO untuk membuka peluang kerja bagi mereka yang terdampak konflik.
“Sudah waktunya dunia bekerja sama dengan semangat solidaritas dan kepedulian terhadap manusia. Indonesia siap ikut ambil bagian,” jelasnya.