apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang tertuang dalam Leaders’ Declaration dapat memperkuat multilateralisme serta reformasi tatanan global.
Hasil Leaders’ Declaration berfokus pada penguatan multilateralisme, perdamaian global, kerja sama ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan.
“Kemudian outcomes daripada pertemuan tadi, salah satunya adalah Leaders’ Declaration, dan dalam Leader Declaration itu ada beberapa poin yang terkait dengan penguatan multilateralisme dan reform dari global governance,” ujar Airlangga dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Senin (7/7).
Baca juga: MPR Dukung Diplomasi Aktif Indonesia di BRICS 2025
Poin selanjutnya yakni berfokus pada penguatan perdamaian dan stabilitas internasional, serta pendalaman kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, dan keuangan.
Airlangga mengatakan bagi Indonesia agenda ini sangat penting dalam memperluas akses pasar bagi produk nasional dan menciptakan ketahanan ekonomi di tengah gejolak global.
“Poin kedua ini menjadi penting bagi Indonesia di tengah ketidakpastian. Kita punya BRICS yang diharapkan bisa juga untuk menyerap pasar dari produk-produk Indonesia,” jelasnya.
Baca juga: Celios Ungkap Keuntungan Indonesia Masuk Keanggotaan BRICS
Airlangga juga menjelaskan bahwa poin ketiga dalam deklarasi menyangkut komitmen terhadap isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan yang adil dan inklusif.
Negara-negara BRICS sepakat bahwa transisi energi dan pembangunan hijau harus tetap mempertimbangkan keadilan bagi negara berkembang.
Poin keempat dari Leaders’ Declaration adalah penguatan kemitraan dalam bidang pembangunan manusia, sosial, dan kebudayaan.
Indonesia dalam hal ini menilai kerja sama ini penting untuk mendorong transformasi sosial yang merata dan saling memperkuat di antara negara-negara anggota.
“Itu merupakan salah satu hasil dari Leaders’ Declaration,” pungkasnya.