apakabar.co.id, JAKARTA – Platform Pasar Digital (PaDi) UMKM yang digagas Kementerian BUMN saat ini telah menyerap keanggotaan sebanyak 31.000 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jabodetabek-Banten.
Keanggotan pelaku UMKM di platform PaDi tersebut terus mengalami peningkatan. Terlebih pascapandemi Covid-19, geliat UMKM di Indonesia terus mengalami tren yang positif.
Di tahun 2023 lalu saja nilai transaksinya mengalami peningkatan sebesar Rp5,5 triliun pada platform PaDI itu,” Executive Vice President Digital Business & Technology, PT Telkom Indonesia Komang Budi Aryasa seperti dilansir Antara, Kamis (7/3).
Komang menerangkan keberadaan platform tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM menuju pasar global dengan memanfaatkan teknologi.
“Saya pikir saat ini masih banyak juga UMKM yang belum bergabung, maka kami mengajak untuk ikut serta dalam program PaDI ini. Begitu pula teman-teman di BUMN kita optimalkan lagi tentang transaksi yang akan dibutuhkan,” ujarnya.
Selain tingkat keikutsertaan UMKM pada platform PaDI, nilai transaksi sektor usaha kecil menengah ini juga mengalami peningkatan, yang mana sejak bulan Januari 2024 saja terdapat Rp148 miliar.
“Nilai transaksi itu hanya periode dalam satu bulan saja yaitu Januari 2024. Tapi impact dari satu bulan ini akan terus bergulir,” ungkapnya.
Selain itu, PaDI UMKM merupakan marketplace yang menyediakan produk-produk pilihan dari para vendor UMKM Indonesia yang telah dikurasi agar dapat memenuhi standar kebutuhan pengadaan perusahaan BUMN.
“Harapan kita sebetulnya untuk bisa membawa sektor UMKM go global, seperti beberapa aktivitas kita untuk bisa mengangkat beberapa produk itu dapat diekspor ke luar negeri,” pungkasnya.