Reaksi Grab soal Peninjauan Kembali Struktur Tarif Ojol

Ilustrasi perusahaan aplikator ojek online Grab Indonesia. Foto: Dok. Grab

apakabar.co.id, JAKARTA – Perusahaan layanan transportasi daring berbasis aplikasi (aplikator) Grab Indonesia, menyambut inisiatif pemerintah yang tengah meninjau kembali struktur biaya jasa atau tarif transportasi daring seperti ojek dan taksi online.

Chief of Public Affairs, Grab Indonesia Tirza munusamy menerangkan hingga sampai saat ini pihaknya terus menjalin koordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Hal itu dilakukan untuk mendukung implementasi kebijakan yang mengedepankan kesejahteraan mitra pengemudi dan kenyamanan pengguna.

“Termasuk keberlangsungan industri secara keseluruhan,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip di Jakarta, Senin (22/7).

Baca juga: Grab Sebut Separuh Jumlah Mitra Ojol adalah Korban PHK

Tirza mengatakan pihaknya memahami bahwa selama lebih dari tiga tahun terakhir, belum ada penyesuaian biaya jasa yang signifikan, sementara di lapangan, mitra pengemudi menghadapi peningkatan biaya hidup dan operasional.

“Sehingga, Grab melihat bahwa kajian penyesuaian biaya jasa merupakan langkah yang tepat untuk membangun ekosistem transportasi yang lebih adil, berkelanjutan, dan mengayomi semua pihak,” ujar dia.

Ia mengatakan, saat ini, tersedia berbagai platform layanan di pasar, termasuk yang menawarkan skema komisi lebih rendah dari 20 persen.

Dalam ekosistem yang terbuka dan kompetitif ini, setiap mitra Tirza sebut memiliki keleluasaan untuk memilih platform yang paling sesuai dengan harapan dan kebutuhannya.

“Grab percaya bahwa dalam lanskap tersebut, kualitas layanan, keberlanjutan dukungan, dan komitmen terhadap kesejahteraan mitra akan menjadi faktor pembeda yang utama,” ujar Tirza.

“Sejalan dengan itu, kami memandang bahwa usulan penurunan komisi hingga 10 persen tidak sejalan dengan prinsip keberlanjutan ekosistem secara keseluruhan,” imbuhnya.

Baca juga: Grab Pastikan Pembagian Komisi dengan Mitra Sesuai Regulasi

Komisi yang diterapkan saat ini, lanjut Tirza, digunakan tidak hanya sebagai biaya penggunaan aplikasi, tetapi juga untuk mendukung berbagai aspek penting yang dijalankan Grab bagi mitra pengemudi,

seperti layanan bantuan dan operasional 24/7, asuransi kecelakaan bagi mitra dan pengguna, fasilitas edukasi dan pengembangan kapasitas, program kesejahteraan dan insentif yang bersifat sukarela.

“Untuk itu, Grab terus berupaya menjaga keterjangkauan layanan di tengah kenaikan biaya jasa melalui berbagai inisiatif, seperti program subsidi tarif, diskon, serta loyalitas pelanggan,” jelasnya.

4 kali dilihat, 4 kunjungan hari ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *