1446
1446

TII: Hilirisasi Baja Bisa Jadi Alternatif Mendongkrak Devisa

Ilustrasi - Seorang pekerja memeriksa koil baja untuk bahan dasar pipa baja yang masuk dalam program Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di Bekasi, Jawa Barat. Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – The Indonesian Institute Center for Public Policy Research (TII) menilai kebijakan hilirisasi baja dapat menjadi alternatif pemerintah untuk meningkatkan devisa negara.

Hal itu dapat dilakukan bila Indonesia mulai menghentikan ekspor bahan mentah saja, melainkan mulai mengekspor produk olahan bahan dengan nilai tambah lebih tinggi.

“Alhasil, nilai ekspor Indonesia diharapkan akan meningkat dan juga akan meningkatkan devisa Indonesia,” kata peneliti bidang ekonomi TII, Putu Rusta Adijaya di Jakarta, Selasa (25/3).

Baca juga: Pembangunan Infrastruktur RI Perlu Perkuat Hilirisasi Baja

Putu menyoroti bahwa hilirisasi yang didukung oleh kerangka kebijakan yang transparan, bertanggung jawab akan menarik investasi asing. Meskipun begitu, untuk menarik investasi asing, terdapat sejumlah hal yang patut diperhatikan dan dipastikan.

Hal-hal yang harus diperhatikan meliputi tata kelola dan praktik hilirisasi baja yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

“Penting untuk memastikan pasar dan para investor, baik dari dalam maupun luar negeri, terkait kredibilitas pelaku industri dan industri baja,” kata Putu.

Baca juga: Menkop Minta Koperasi Susu di Indonesia Mulai Hilirisasi Produk

Selain itu, penting pula untuk memperhatikan kejelasan kebijakan, kepastian dalam penegakan hukum, serta kemudahan berbisnis dan berinvestasi di Indonesia.

“Jangan sampai konflik kepentingan bisnis dan politik, maupun militer, menghambat pelaksanaan hilirisasi baja,” pungkasnya.

7 kali dilihat, 7 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *