Upaya Smesco Ingin Giring UMKM Kuliner Tembus Pasar Inggris

Pengunjung sedang melihat produk UMKM di gelaran INABUYER B2B2G EXPO 2023 di Gedung Smesco Jakarta, Rabu (5/7/2023). Foto: Kemenkop UKM

apakabar.co.id, JAKARTA – Smesco terus berupaya produk kuliner UMKM Indonesia masuk pasar Inggris. Salah satunya melalui Halal Expo yang rutin digelar di negara tersebut.

Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada menerangkan pihaknya telah berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Inggris. Termasuk dengan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) untuk memastikan produk UMKM Indonesia ke Halal Expo.

Wientor menilai Halal Expo memiliki potensi pasar yang besar. Sebab, Halal Expo menjadi pintu masuk ekspor produk kuliner Indonesia agar bisa menjadi bagian rantai pasok yang lebih luas di Eropa.

Tantangan UMKM di Halal Expo

Wientor menerangkan saat ini masih ada sejumlah tantangan agar produk UMKM Indonesia bisa masuk ke Halal Expo.

Salah satu tantangan ekspor produk kuliner UMKM ke Inggris yang utama yakni mengenai keamanan makanan. Menurutnya, standar keamanan pangan harus betul diterapkan agar bisa masuk ke Expo Halal di Inggris.

“Kita coba dobrak, ini pasar yang luar biasa besar,” tutur Wientor.

Manager Program Future Cities FCDO Kedutaan Inggris, Barikatul Hikmah Albar Salim, menjelaskan otoritas Inggris menerapkan standar keamanan pangan yang tinggi, sedangkan pengusaha Inggris yang ingin mengekspor produknya ke Indonesia lebih fokus pada aspek halal.

“UMKM ini kebanyakan perorangan dan skalanya kecil, itu ada potensi untuk bisa masuk UK. Diharapkan Smesco bisa bisa mendorong UMKM untuk mencoba memasuki pasar UK yang awalnya dari Trade Expo itu dulu,” kata Barika.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan, berdasarkan kolaborasi ini ada potensi besar untuk meningkatkan daya saing industri makanan dan minuman Indonesia di pasar global, terutama dengan memperhatikan aspek kualitas, keamanan pangan, dan kepatuhan terhadap standar internasional.

Menurut dia, Indonesia juga memiliki potensi pasar yang besar bagi pengusaha Inggris. Hal ini terlihat dari tingginya nilai investasi asing langsung (FDI) di sektor industri makanan dan minuman, serta besarnya pengeluaran konsumsi pangan masyarakat Indonesia.

Data menunjukkan terdapat 2.899 proyek investasi asing langsung (FDI) di sektor industri makanan dan minuman dengan nilai total investasi mencapai 2,139 juta dolar AS.

Produk domestik bruto (PDB) Indonesia juga menunjukkan performa yang baik, mencapai 1,4 triliun dolar AS. Dari PDB tersebut, 51 persen digunakan untuk konsumsi pangan dan 16,32 persen untuk konsumsi pangan olahan.

“Ini merupakan pasar yang ceruknya masih besar bagi pelaku bisnis,” kata Adhi.

21 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *