ENERGI KALIMANTAN

Satu Dekade PT Pertamina Hulu Indonesia: Tulang Punggung Produksi Migas Kalimantan untuk Indonesia

Area pengeboran migas PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI). Foto: Dok. PHI
Area pengeboran migas PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI). Foto: Dok. PHI
apakabar.co.id, JAKARTA — Sejak berdiri pada 2015 sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) menjadi tempat meleburnya (melting pot) berbagai warisan budaya kerja dari berbagai perusahaan migas multinasional pasca alih kelola. Beragam keahlian dan kompetensi terbaik hulu migas bersinergi menjadi kekuatan tersendiri dalam menjawab kebutuhan energi nasional. Hal itu sangat mendukung peran strategis PHI dalam menjaga pasokan minyak dan gas (migas) bagi Indonesia melalui kegiatan eksplorasi dan produksi di Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream Pertamina.

Lapangan-lapangan migas yang dikelola PHI Regional 3 Kalimantan tersebar dari darat (onshore) hingga lepas pantai (offshore) di Provinsi Kalimantan Timur, Selatan, dan Utara. PHI beroperasi melalui anak-anak perusahaan di antaranya PT Pertamina Hulu Mahakam, PT Pertamina Hulu Sanga Sanga, dan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur. PHI juga mengelola wilayah PT Pertamina EP (PEP) yang berada di Kalimantan, seperti Lapangan PEP Tanjung, PEP Sangasanga, PEP Sangatta, PEP Tarakan, dan PEP Bunyu. Selain itu PHI juga menjadi home company sejumlah perusahaan afiliasi, seperti Pertamina Hulu West Ganal, Pertamina Hulu Energi Nunukan Company, dan lainnya. 

“Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas sejalan dengan komitmen PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Pertamina (Persero) untuk menyediakan energi yang berkelanjutan bagi pembangunan dan masa depan Indonesia,” ujar Manager Communication Relations & CID PHI, Dony Indrawan. 

Dalam kegiatan eksplorasi, PHI terus berinvestasi untuk dapat menemukan sumber daya baru, menambah cadangan, dan meningkatkan produksi migas Perusahaan guna mendukung keberlanjutan produksi migas nasional dari wilayah Kalimantan. Sedangkan untuk kegiatan eksploitasi, PHI melakukan pengeboran sumur-sumur baru guna menambah cadangan, meningkatkan recovery, menahan laju penurunan produksi, dan mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan migas yang sudah mature di wilayah Kalimantan.

Operasi PHI didukung oleh lebih dari 6.000 pekerja dengan berbagai keahlian dan kompetensi yang dimiliki. PHI menerapkan beragam inovasi dan teknologi berdasarkan praktik-praktik terbaik di industri hulu migas nasional dan global pada seluruh aspek operasi dan bisnis Perusahaan. 


Pada tahun 2024, PHI berhasil mencatatkan kinerja positif dengan realisasi produksi minyak sebesar 44,27 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 526,04 MMSCFD. Pencapaian ini didukung oleh peningkatan laba 19% dibandingkan tahun sebelumnya, angka Total Recordable Incident Rate (TRIR) terendah dalam lima tahun, serta peningkatan Tingkat Komponen Dalam 
Negeri (TKDN) menjadi 61,06%. Pada semester pertama 2025, PHI pun tetap dapat menjaga kinerja operasi dan produksi migasnya melebihi target yang ditetapkan.


Di balik pencapaian itu, sejumlah inovasi memainkan peranan penting dalam mendukung kinerja Perusahaan dan keahlian para pekerja. Dalam ajang Annual Pertamina Quality Award (APQA) 2024 di tingkat Persero, misalnya, PHI menyabet sembilan predikat Platinum dan dua Gold berkat inovasi yang mendorong efisiensi dan produktivitas di lapangan.

Salah satu inovasi yang pertama kali digunakan di lingkungan Pertamina dan Indonesia adalah penggunaan Hydraulic Workover Unit (HWU). Teknologi ini mengubah cara pengeboran yang mampu menurunkan biaya hingga 37 persen dan mempercepat pekerjaan di lebih dari lima sumur delta di Wilayah Kerja Mahakam. Terobosan lain terus dikembangkan lewat kolaborasi riset dan eksplorasi teknologi baru.

Aspek keselamatan menjadi fondasi dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Dengan menerapkan Corporate Life Saving Rules (CLSR) dan Pertamina HSSE Golden Rules —Patuh, Intervensi, Peduli, PHI mencatatkan lebih dari 60 juta jam kerja selamat. Setiap pekerja diharapkan pulang kerja dengan selamat, setiap hari. “Kami percaya bahwa nihil kecelakaan dapat dicapai,” ujarnya.

Kemudian untuk aspek lingkungan, komitmen PHI terhadap perlindungan lingkungan memperkuat pijakan sebagai perusahaan yang berorientasi pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Berbagai lapangan operasi di Regional 3 Kalimantan berhasil meraih PROPER Emas dan Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (sekarang KLH). 

Perusahaan juga telah mengantongi ISO 14001:2015 untuk Sistem Manajemen Lingkungan dan SNI ISO 37001:2016 untuk Sistem Manajemen Anti Penyuapan. Langkah-langkah ini menjadi perisai integritas sekaligus bukti bahwa bisnis migas dapat berjalan selaras dengan keberlanjutan.

Dony menambahkan bahwa keberlanjutan tidak hanya mencakup aspek lingkungan, tetapi juga hubungan dengan masyarakat. Program tanggung jawab sosial perusahaan dirancang dengan pendekatan creating shared value, mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, infrastruktur, hingga perlindungan lingkungan. Banyak program CSR unggulan Perusahaan yang kini menjadi rujukan pembelajaran bagi pihak lain di tingkat nasional bahkan internasional.

Di internal perusahaan, kekuatan sumber daya manusia menjadi asset berharga. Setiap tahun, lebih dari 700.000 jam pelatihan diberikan kepada pekerja, lengkap dengan sertifikasi, mentoring, project assignment, hingga on-the-job training. Ribuan pengetahuan dan praktik terbaik dibagikan melalui forum knowledge sharing untuk memastikan transformasi tidak hanya terjadi secara operasional, tetapi juga dalam budaya dan kompetensi pekerja. Tak heran, berbagai penghargaan nasional dan internasional pernah diraih PHI di bidang pengembangan SDM.

Dengan visi “Menjadi perusahaan energi nasional terdepan dalam mendukung keberlanjutan produksi minyak dan gas bumi untuk ketersediaan dan ketahanan energi Indonesia”, PHI  meyakini keberlanjutan investasi hulu migas Perusahaan, baik eksplorasi maupun eksploitasi, akan menghasilkan manfaat berganda yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mendukung pembangunan masa depan Indonesia.

Menginjak usia satu dekade, PHI tumbuh sebagai tulang punggung produksi hulu migas Indonesia yang berakar pada keberagaman, diperkuat inovasi, berlandaskan keselamatan, dan berorientasi keberlanjutan. Dari Kalimantan, PHI bergerak sebagai penggerak energi masa depan Indonesia untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.