apakabar.co.id, JAKARTA – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (Anri) Imam Gunarto mengungkapkan Indonesia sedang mengajukan 5 dokumenteri heritage sebagai memory of the world ke UNESCO.
“Pertama arsip kartini dan perjuangan gender. Itu bersama-sama dengan Belanda join nominasi,” ungkap Imam Gunarto usai memberikan keterangan pers di Sunan Hotel Solo, Senin (10/06).
Arsip kedua adalah arsip pembentukan ASEAN yang join nominasi dengan 5 negara. Kemudian didukung 5 negara lain, termasuk mendapat dukungan juga dari Belanda.
“Ketiga arsip-arsip Hamsah Fansuri join nominasi dengan Malaysia,” sambungnya.
Kemudian arsip keempat adalah arsip tentang tari khas Mangkunegaran. Karya dari Mangkunegara ke IV tersebut berisi gerakan tari mulai dari telapak tangan, kepala, hingga gerakan kaki.
Arsip tersebut merupakan arsip yang sangat unik. Dengan jumlah naskah lebih dari 1.000 lembar.
Terakhir arsip sang hyang kandang karesian naskah dari Jawa Barat.
“Mudah-mudahan di akhir tahun atau awal tahun diumumkan. 1 tahun bisa mengajukan 5 keren banget. Padahal jatahnya 2 tiap negara dari Unesco. Tapi kita 2 single nomination, lalu yang 3 bisa join nomination. Kita bisa ngajuin banyak kalau join nomination,” ujarnya.
Imam Gunarto menjelaskan bahwa aturan mainnya sebuah arsip atau naskah dapat diajukan ke Internasional. Setelah diregister sebagai memori kolektif bangsa (MKB).
Kemudian nanti dilihat sama dewan pakar tentang signifikasinya. Sehingga yang dinilai adalah arsip atau naskahnya bukan peristiwanya.
“Memory of the world yang diakui arsip bendanya original gak. Jangan dibikin-bikin harus original. Kedua signifikansinya, apakah kandungan dalam arsip ini memiliki pengaruh. Mungkin terhadap perubahan sejarah dunia geopolitik yang berpengaruh seberapa luas. Kalau sudah lolos dijamin reservasinya,” tandas Imam Gunarto.
