1446
1446

Anggaran Kementrian PPN/Bappenas Berkurang Lebih dari Rp1 Triliun di 2025

Kantor Bappenas. Foto: istimewa

apakabar.co.id, JAKARTA – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melaporkan anggaran untuk Tahun Anggaran (TA) 2025 setelah dilakukan efisiensi menjadi sebesar Rp968,05 miliar.

Hal ini tercatat setelah kebijakan efisiensi yang tercantum dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, mengungkapkan bahwa sebelumnya, pagu anggaran yang diterima Bappenas untuk 2025 adalah Rp1,97 triliun.

“Setelah penyesuaian efisiensi, angka tersebut dipangkas sebesar 54,7 persen, yakni sekitar Rp1,077 triliun, menjadi Rp968 miliar,” ucap Rachmat dilansir antara, Kamis (13/2).

Efisiensi ini mencakup pengurangan untuk belanja barang, belanja modal, kegiatan seminar, perjalanan dinas, hingga pengadaan alat tulis kantor (ATK).

Melalui rapat bersama Kementerian Keuangan pada Selasa (11/2), terdapat pengurangan atas nilai efisiensi untuk Bappenas. Dengan demikian, nilai efisiensi berkurang sebesar Rp75 miliar menjadi Rp1,002 triliun dari yang semula sebesar Rp1,077 triliun, sehingga total anggaran Bappenas Rp968,05 miliar.

“Sasaran efisiensi difokuskan pada belanja barang, belanja modal seperti kegiatan perjalanan dinas, seminar, kajian, acara-acara seremonial, pengadaan ATK (alat tulis kantor), dan lain-lain,” ujar Rachmat.

Anggaran pascaefisiensi tersebut akan dialokasikan untuk gaji dan tunjangan kinerja 1.094 Aparatur Sipil Negara/ASN (762 Pegawai Negeri Sipil/PNS dan 330 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja/PPPK) sebesar Rp291,06 miliar; honorarium Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri/PPNPN dan konsultan individu, kegiatan sudah berjalan, dan paket lelang Januari Rp89,84 miliar; lalu sewa gedung/kantor Rp71,39 miliar.

Kemudian juga sewa kendaraan pimpinan dan operasional Rp19,44 miliar, sewa fasilitas kerja dan alat pengolah data Rp40,33 miliar, rehabilitasi ruang kerja pimpinan dan staf baru Rp25 miliar, konstruksi paviliun Indonesia di Osaka World Expo Rp200 miliar, Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) Rp137,75 miliar, serta kebutuhan operasional harian perkantoran Rp93,24 miliar.

Di samping itu, Rachmat mengaku pihaknya membutuhkan tambahan anggaran pembiayaan Prioritas Nasional (PN) dalam APBN TA 2025 sebesar Rp152,1 miliar dan kegiatan operasional sebesar Rp324 miliar.

“Tambahan-tambahan tersebut sebenarnya adalah tambahan yang sangat esensial karena kami juga mendapat tambahan pegawai baru yang selama beberapa tahun kami belum pernah mendapatkannya,” ungkap Menteri PPN.

 

 

15 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *