1446
1446

Anggaran Subsidi Pupuk Tahun Ini Naik jadi Rp54 Triliun

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi memberi keterangan terkait pupuk Indonesia di sela Buka Puasa Bersama Awak Media di Jakarta, Senin (18/3/2024). Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTA – Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengungkapkan total anggaran subsidi pupuk naik menjadi Rp54 triliun untuk alokasi 2024. Hal itu setelah pemerintah menetapkan adanya tambahan volume dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton.

“Jadi awalnya kan ditambah Rp14 triliun, tapi kemudian setelah pemerintah melihat saat Indonesia bisa swasembada pangan. Itu dialokasikan sebesar 9,5 juta ton maka dikembalikan ke angka 9,5 juta ton. Jadi tahun ini anggarannya menjadi Rp54 triliun,” kata Rahmad dalam diskusi bertajuk Kinerja Berkelanjutan Pupuk Indonesia di Jakarta, Senin (18/3).

Rahmad menyampaikan anggaran pupuk bersubsidi sebelumnya mencapai Rp26 triliun. Penambahan anggaran tersebut untuk mencapai volume pupuk sesuai kebutuhan pertanian sehingga bisa mencapai swasembada pangan seperti 2017.

Adapun keputusan penambahan alokasi dana pupuk subsidi tersebut telah dibahas dalam rapat bersama Kementerian Pertanian (Kementan) yang dipimpin oleh Kementerian Perekonomian.

Rahmad juga menjelaskan proses penyaluran anggaran untuk sektor pertanian masih dalam tahap pengurusan. Beberapa peraturan, termasuk Peraturan Menteri Pertanian (Permentan), perlu direvisi untuk mengakomodasi perubahan tersebut.

Selain itu, pengurusan anggaran belanja tambahan (ABT) juga sedang dalam proses. Proses itu membutuhkan waktu dan telah melibatkan rapat koordinasi di level Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertanian. Upaya intensif sedang dilakukan untuk memastikan kelancaran proses tersebut.

“Mudah-mudahan dalam waktu yang dekat ini bisa diputuskan melalui rapat menteri. Harapan kami di bulan ini sudah bisa diputuskan sehingga 9,5 juta ton sudah bisa benar benar direalisasikan,” ujar Rahmad.

Rahmad memastikan, pihaknya siap memasok 9,5 juta ton pupuk subsidi yang ditugaskan oleh pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan. Selain itu, pihaknya mampu memproduksi 14 juta ton per tahun.

Dari 9,5 juta ton pupuk subsidi, terang Rahmat, sebanyak 5 juta ton di antaranya merupakan pupuk urea, sedangkan 4,5 juta ton lainnya merupakan pupuk NPK.

Rahmad menegaskan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan kepadanya terkait program pupuk subsidi yang harus didasarkan pada volume kebutuhan pupuk, bukan hanya mengikuti anggaran.

Dengan demikian, penetapan volume pupuk subsidi menjadi 9,5 juta ton di 2024 disesuaikan dengan kebutuhan riil, dan anggarannya diatur secara proporsional dari tahun ke tahun.

Langkah tersebut, imbuh Rahmad, telah tepat untuk memastikan ketersediaan pupuk subsidi yang cukup dan stabil bagi petani Indonesia.

“Saya rasa langkah yang ditetapkan oleh Presiden itu benar, pupuk subsidi itu ditetapkan volumenya 9,5 juta ton kebutuhannya lantas anggarannya mengikuti dari tahun ke tahun,” tandasnya.

1,583 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *