apakabar.co.id, JAKARTA – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengajak Band Sukatani untuk menjadi duta Polri dalam upaya mendorong semangat perbaikan di tubuh Korps Bhayangkara. Ajakan itu disampaikan sebagai bentuk komitmen Polri dalam menerima kritik dan saran demi kemajuan institusi.
“Kalau Band Sukatani berkenan, akan kami jadikan juri atau duta untuk Polri. Tugasnya adalah membantu membangun kritik yang konstruktif demi koreksi dan perbaikan institusi. Mereka bisa terlibat dalam konsep evaluasi berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang masih menyimpang,” ujar Kapolri Sigit dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (23/4).
Kapolri menegaskan bahwa usulan ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk terus berbenah menjadi organisasi yang lebih baik. Menurutnya, Polri ingin menjadi lembaga yang adaptif, terbuka terhadap masukan, dan terus melakukan perubahan positif.
“Ini adalah komitmen kami menjadi organisasi yang modern. Kami ingin bisa menerima kritik dengan baik dan terus memperbaiki diri agar menjadi institusi yang lebih profesional,” tegas Kapolri.
Lebih lanjut, Kapolri menekankan bahwa Polri tidak antikritik dan justru mengapresiasi berbagai masukan dari masyarakat. Menurutnya, kritik yang disampaikan adalah bentuk kepedulian dan kecintaan masyarakat terhadap Polri.
“Bagi kami, kritik itu bukan ancaman. Ini wujud perhatian dari masyarakat agar Polri terus meningkatkan kualitas pelayanan dan integritasnya,” tambahnya.
Senada dengan Kapolri, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo penmas) Divhumas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan bahwa Polri sedang bertransformasi menjadi organisasi yang modern dan inklusif. Salah satu buktinya adalah dengan membuka ruang kritik melalui kegiatan seni.
“Kami pernah mengadakan forum kritik melalui acara stand up comedy. Ini membuktikan bahwa kami terbuka terhadap masukan dari berbagai komunitas dengan cara yang kreatif dan positif,” jelas Trunoyudo.
Menurutnya, segala bentuk kritik yang diterima Polri akan dijadikan bahan evaluasi untuk terus berbenah. Kritik tersebut dianggap sebagai bentuk kecintaan masyarakat terhadap Polri.
“Kami menghargai setiap ekspresi yang disampaikan, termasuk kritik melalui seni. Ini jadi pengingat bagi kami untuk terus menjaga profesionalisme dan integritas,” ujarnya.
Ajakan Kapolri kepada Band Sukatani ini muncul setelah kontroversi lagu mereka yang berjudul ‘Bayar Bayar Bayar‘. Lagu tersebut sempat viral di media sosial karena liriknya yang menyebutkan ‘bayar polisi’. Lirik itu dianggap mengkritik oknum kepolisian yang melakukan pelanggaran.
Melalui akun Instagram resminya, @sukatani.band, pada Kamis (20/2), gitaris Sukatani, Alectroguy, menyampaikan permohonan maaf kepada Kapolri dan institusi Polri. Ia menjelaskan bahwa lagu mereka ditujukan untuk mengkritik oknum kepolisian, bukan institusi secara keseluruhan.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ‘Bayar Bayar Bayar’. Lagu itu saya ciptakan untuk mengkritik oknum yang melanggar peraturan, bukan Polri secara keseluruhan,” kata Alectroguy.