apakabar.co.id, JAKARTA – Calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung kembali mendapatkan masukan berharga dari masyarakat yang meningkatkan keyakinannya menangani permasalahan di ibu kota
Anung mengakui kompleksitas masalah yang dihadapi warga Jakarta cukup banyak. Karena itu, ia berkomitmen untuk mencari solusi yang tidak konvensional.
“Setiap kali saya bertemu warga, selalu ada perbedaan pandangan yang menarik. Saya merasa semakin yakin bahwa pilihan saya untuk menyelesaikan masalah Jakarta, dari yang kecil hingga besar adalah langkah yang tepat,” kata Anung dalam keterangannya di Jelambar, Jakarta Barat, Jumat (4/10).
Ia menekankan pentingnya melakukan terobosan yang lebih inovatif, tidak hanya bergantung pada pajak dan retribusi, tetapi juga pada konsep yang ia sebut sebagai “Jakarta Funding”.
Anung menjelaskan bahwa meskipun Jakarta memiliki potensi pajak yang sangat besar, dengan pendapatan mencapai Rp3 triliun, tapi hanya sekitar 1,5% yang diterima oleh pemerintah provinsi.
“Kami memiliki banyak gedung yang ditinggalkan setelah pemindahan ibu kota, yang seharusnya menjadi peluang baru untuk meningkatkan pendapatan daerah,” tambahnya.
Selain itu, Anung menunjukkan antusiasme terhadap produk lokal yang dipamerkan di Expo Thamrin, menganggap penting bagi pemerintah untuk mengkurasi dan mendorong produk lokal agar bisa naik kelas ke pasar eksporh.
Dalam konteks pengembangan infrastruktur, Anung menyoroti masalah yang dihadapi oleh pengembang yang tidak menyelesaikan proyek mereka.
Ia mengingatkan bahwa meskipun di era pemerintahan sebelumnya, seperti masa Ahok, ada peraturan yang mendukung penyelesaian proyek, banyak yang tidak terlaksana karena peraturan tersebut dicabut.
“Kami perlu memperbaiki dan menyempurnakan peraturan yang ada agar pembangunan dapat berjalan dengan baik,” tegasnya.
Dalam menghadapi debat mendatang, Anung berpendapat bahwa yang terpenting adalah bertarung dengan gagasan dan ide-ide yang bisa diimplementasikan, bukan hanya fokus pada jargon atau istilah yang tidak jelas.
“Kita harus berfokus pada gagasan yang membawa pencerahan dan terbuka untuk dibahas. Pertarungan kita adalah mengenai ide dan program yang dapat diterapkan secara nyata,” jelasnya.
Ketika ditanya mengenai hasil survei yang menunjukkan bahwa popularitasnya meningkat, Anung menyatakan rasa terkejutnya, tetapi tetap meminta timnya untuk tidak berpuas diri.
“Survei hanya sebagai acuan, tetapi kami akan terus bekerja seperti biasa dan tidak terjebak dalam euforia. Penting bagi kami untuk tetap berhubungan dengan masyarakat, seperti yang saya lakukan baru-baru ini di Jalan,” ujarnya.
Menyinggung isu kesehatan, Anung juga menjelaskan bahwa penanganan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah tanggung jawab semua pihak dalam pemerintahan.
“Menghilangkan DBD di Jakarta adalah kewajiban pemerintah, tidak peduli siapa yang menjabat sebagai gubernur. Kami semua bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan masyarakat,” pungkasnya.
Pramono Anung berkomitmen untuk menciptakan Jakarta yang lebih baik melalui kebijakan inovatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, menjadikan visi dan misinya sebagai pemandu dalam langkah-langkah yang akan diambil jika ia terpilih sebagai gubernur.