apakabar.co.id, CIANJUR – Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur, Lilis Boy menyebut puluhan kader partainya yang beralih dukungan ke Pasangan Mohammad Wahyu–Ramzi geys Thebe telah dipecat.
Dirinya menyebut, puluhan kader yang terdiri dari DPC, PAC bahkan Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur yang membelokan dukungannya sudah bukan lagi bagian dari Partai Demokrat.
“Deklarasi itu tidak sah karena kami tetap solid mendukung pasangan Herman Suherman-Solih Ibang. Yang kemarin Deklarasi salah satunya sekretaris Demokrat yang sudah di pecat dan kader lainnya yang sudah tidak menjadi kader Demokrat,” tuturnya, Rabu (25/9).
Pihaknya, akan sesegera mungkin mengambil atribut-atribut yang masih dipakai oleh para mantan kader Demokrat.
“Kita akan membentuk tim untuk mengambil atribut-atribut tersebut, karena atribut itu seperti pakaian itu diberikan oleh partai,” ucapnya.
Lilis juga akan segera mengirimkan surat somasi pada orang-orang yang mengatasnamakan Demokrat untuk mendukung Paslon lainnya.
“Karena mereka semua sudah buka kader kami lagi, kita akan kirimkan somasi. Kita juga sudah melaporkan hal tersebut ke DPD dan DPP Partai Demokrat,” jelasnya.
Para mantan Kader itu menurut Lilis Boy ingin memecah belah partai Demokrat. Padahal Partai Demokrat sendiri telah memberikan rekomendasi dukungan pada paslon nomor urut 1, Herman-M Solih.
Sebelumnya, pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mengisahkan adanya perpecahan dari Partai Demokrat Cianjur.
Pasalnya, puluhan kader Partai Demokrat lainnya yang terdiri dari tingkat DPC, PAC dan ranting yang ada di setiap Kecamatan beralih dukungannya ke Mohammad Wahyu-Ramzi geys Thebe.
Puluhan kader Demokrat tersebut mendatangi Posko pemenangan pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Cianjur nomor urut dua Wahyu-Ramzi, di Jalan Moch Yamin, Kelurahan Sayang, kecamatan Cianjur, Selasa (24/9/2024).
Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur, Hadi Sutrisno mengatakan, pengalihan dukungan dari pasangan nomor urut satu ke paslon nomor urut dua karena pasangan tersebut merupakan pasangan yang diusung Partai Gerindra yang merupakan turunan dari koalisi indonesia maju (KIM).