News  

DPR Dukung Pemerintah Kurangi Impor BBM dari Singapura

Seorang petugas SPBU sedang mengisi BBM di kendaraan konsumen. Foto: Pertamina Patra Niaga

apakabar.co.id, JAKARTA – Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin mendukung penuh upaya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura.

“Kami di Komisi XII sangat mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi impor BBM, terutama dari Singapura yang menyumbang lebih dari separuh kebutuhan nasional,” katanya di Jakarta, Selasa (27/5).

Komisi XII yang membidangi energi dan sumber daya mineral menilai, langkah tegas Bahlil sudah tepat untuk mengevaluasi kontraktor migas atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang tidak segera menggarap proyek.

Baca juga: Menteri ESDM: RI Berencana Kurangi Impor BBM dari Singapura

Menurut dia, keputusan tersebut sudah tepat untuk mempercepat produksi migas domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM).

Penundaan plan of development (POD/rencana pengembangan) oleh KKKS, kata dia, harus diselidiki secara serius, karena hal tersebut berpotensi merugikan kepentingan nasional dan menahan kemandirian energi nasional.

Untuk itu, Mukhtarudin berharap Kementerian ESDM memprioritaskan beberapa langkah spesifik terkait percepatan POD proyek migas untuk mengatasi penundaan yang disinyalir Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Baca juga: Menteri ESDM Minta Pertamina Impor Minyak dari AS

Salah satunya, kata Mukhtarudin, melakukan evaluasi menyeluruh terhadap KKKS yang menunda POD tersebut. Prioritasnya adalah mengidentifikasi alasan teknis, administratif, atau potensi kepentingan tertentu di balik penundaan.

“Termasuk pada sumur-sumur yang tidak produktif dari sekitar 40.000 sumur yang hanya 20.000 di antaranya aktif,” katanya.

Jika ditemukan indikasi sengaja menunda untuk mempertahankan impor BBM, DPR mendukung penerapan sanksi, termasuk kemungkinan pencabutan izin operasi.

“Karena langkah-langkah ini diprioritaskan untuk memastikan POD dapat mempercepat produksi migas nasional, mendukung kemandirian energi, dan mengurangi ketergantungan pada impor BBM,” jelasnya.

13 kali dilihat, 13 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *