apakabar.co.id, JAKARTA – Banjarmasin jadi Ibu Kota Kalsel lagi kembali diperjuangkan aktivis ke Senayan. Ketua DPRD kota setempat, Harry Wijaya sepakat.
“Apa yang dilakukan teman-teman aktivis ini harus di-support. Kami setuju jika ibu kota dikembalikan ke Banjarmasin,” ucapnya kepada apakabar.co.id, Kamis (16/5).
Selasa (14/5) tadi, aktivis-aktivis itu datang ke Senayan. Mereka diundang ikut rapat bersama Komisi Hukum DPD RI dan Kementerian Dalam Negeri.
Di hadapan petinggi Kemendagri mereka menuntut Ibu Kota Kalsel dikembalikan. Ke Banjarmasin.
Kata Harry, sejak awal DPRD menolak pemindahan ibu kota tersebut. Dari Banjarmasin ke Banjarbaru. Bagi dia, tak ada urgensinya dan cacat hukum.
“Karena tiba-tiba saja ada. Muncul di undang-undang,” imbuh politikus PAN itu.
Yang ia maksud adalah UU Nomor 8 Tahun 2022 tentang Provinsi Kalsel. Di situ Banjarbaru tiba-tiba muncul menggantikan Banjarmasin sebagai ibu kota.
Ia mengeklaim prosesnya tak melibatkan Pemko dan DPRD Banjarmasin. Bahkan tak ada sosialisasi di masyarakat.
Karena itu, sekali lagi Harry tegas. Ia berkomitmen mendukung upaya memgembalikan Ibu Kota Kalsel ke Banjarmasin. Baginya, aspirasi masyarakat mesti dikawal.
“Kalau temen-teman aktivis punya kajian, kemudian ada hal-hal yang perlu dibenahi dan dipenuhi, maka sampaikan ke kami. Sehingga kita bisa cari solusi sama-sama ,” tuturnya.