NEWS
Drama Pelarian Usai, Seluruhan Tahanan Samarinda yang Kabur Ditangkap
Penangkapan dua tahanan terakhir berawal dari penangkapan Santos, yang tersangkut kasus pencabulan di Kalimantan Tengah.
apakabar.co.id, SAMARINDA — Pengejaran terhadap 15 tahanan yang kabur dari Polsek Samarinda Kota berakhir. Seluruh tahanan yang sempat melarikan diri kini kembali ditangkap.
"Iya betul (seluruh tahanan yang sempat kabur kembali ditangkap," kata Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yulianto, dikonfirmasi, Rabu (29/10).
Pelarian dimulai ketika para tahanan menjebol saluran kloset di sel. Rekaman CCTV menunjukkan beberapa dari mereka berjalan kaki beberapa jam setelah kabur. Salah satu rekaman memperlihatkan dua tahanan melintas di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara, tak lama setelah peristiwa itu.
Dari total 15 orang, 13 sudah tertangkap hingga Senin (27/10/2025). Pencarian berlangsung intensif dan tim penyidik menelusuri hingga ke wilayah Kalimantan Tengah.
Salah satu tersangka, Santos, yang tersangkut kasus pencabulan, ditangkap pada Sabtu (25/10/2025) malam. Tim gabungan Polresta Palangka Raya dan Jatanras Polda Kalteng meringkusnya di rumah kakaknya di Kelurahan Langkai, Kota Palangka Raya.
Muhammas Yusril alias Unyil, tersangka kasus pencurian, melanjutkan pelarian seorang diri setelah berpisah dari Santos di wilayah Pulang Pisau. Menurut penyidikan, keduanya sempat menumpang kendaraan dari Kalimantan Timur sebelum tiba di Kalimantan Tengah.
Pihak kepolisian menyebut Unyil kembali melakukan pencurian di Palangka Raya dalam pelariannya. Setelah Unyil ditangkap oleh aparat, polisi kemudian meringkus Suniansyah, tahanan terakhir yang masih buron. Suniansyah ditangkap sekitar pukul 18.30 di Jalan Poros Samarinda depan SPBU Bukit Pinang.
Kapolda Kaltim Irjen Endar Priantoro mengapresiasi dukungan masyarakat atas berbagai laporan yang membantu proses penangkapan. Ia meminta warga tetap tenang dan tidak terpengaruh isu liar.
“Saya mengucapkan terima kasih karena sudah ada kerja sama dari masyarakat yang memberikan informasi kepada kami," kata Endar.
Editor:
RAIKHUL AMAR
RAIKHUL AMAR
