News  

Dua Tahun Pasca Gempa Cianjur, Siswa SDN Girijaya Masih Belajar di Tenda

Para Siswa SDN Girijaya masih belajar di tenda pasca gempa bumi di Cianjur, Kamis (21/11). Foto: apakabar.co.id/Riski Maulana

apakabar.co.id, CIANJUR – Dua tahun setelah bencana gempa bumi mengguncang Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022, sebagian sekolah di wilayah tersebut masih belum kembali beraktivitas di ruang kelas yang layak.

Salah satunya adalah SD Negeri Girijaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang hingga kini masih mengadakan kegiatan belajar mengajar di tenda darurat.

Seorang guru SDN Girijaya, Hadiyanti menjelaskan, sebanyak 168 siswa di sekolah tersebut belajar dalam tiga tenda.

Salah satu tenda dibangun lebih kokoh dengan material kayu yang diberikan oleh pihak swasta, sementara dua tenda lainnya berbahan terpal sederhana.

Dalam kondisi ini, setiap tenda digunakan untuk menggabungkan dua kelas sekaligus.

“Anak-anak masih semangat datang ke sekolah meskipun kondisi belajarnya seperti ini. Kami bersyukur mereka tetap ANTUSIAS, walaupun fasilitas masih sangat darurat,” ujar guru tersebut pada Kamis (21/11).

Meski semangat belajar para siswa tetap tinggi, kondisi belajar di tenda kerap menimbulkan tantangan.

Keluhan seperti panas saat siang hari, rasa pegal karena harus menulis dalam posisi tengkurap, serta terganggunya proses belajar akibat angin dan hujan menjadi masalah yang terus dihadapi.

“Tenda ini sudah beberapa kali diganti karena sering rusak akibat angin kencang. Kalau hujan, sering banjir, jadi buku-buku siswa basah. Apalagi ini buku-buku yang tersisa pasca bencana, jadi makin habis karena kerusakan itu,” imbuhnya.

Pihak sekolah mengungkapkan bahwa pembangunan gedung SDN Girijaya baru tengah berlangsung dan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024.

“Kami berharap pembangunan selesai tepat waktu. Anak-anak pasti sudah rindu belajar di ruang kelas yang lebih layak,” harapnya.

Sementara itu, Karen, siswa kelas 5 SDN Girijaya, mengaku sudah terbiasa belajar di tenda selama dua tahun terakhir. Namun, ia berharap bisa segera pindah ke ruang kelas yang baru.

“Nyaman-nyaman aja, tapi panas. Kalau hujan dingin, terus kalau nulis tengkurap suka pegal. Aku pengen cepat-cepat pindah ke sekolah yang baru,” ucapnya.

Para siswa dan guru SDN Girijaya kini menanti dengan penuh harap agar pembangunan sekolah segera selesai, sehingga mereka dapat kembali belajar dalam kondisi yang lebih aman dan nyaman.

 

42 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *