apakabar.co.id, BARABAI – Polisi berhasil menangkap terduga pembunuh Arbaini (Abah Nateh). Ia adalah Irwansyah warga asal Palajau, Batumandi, Kabupaten Balangan.
Mengutip laporan polisi yang sudah dikonfirmasi berlapis oleh media ini, motif sementara pembunuhan lantaran pelaku tersinggung dengan korban.
Abah Nateh yang merupakan pengelola wisata Pantai Nateh kerap menegur pelaku yang sering minum-minuman keras.
Tersinggung dengan teguran korban, pelaku kemudian mendatangi Pantai Wisata Nateh, Rabu (24/7) pagi sekira pukul 08.30.
Saat itu, Arbaini, 65 tahun, sedang bersih-bersih parkiran wisata. Cekcok mulut terjadi.
Pelaku Ibus, sapaannya, yang merasa tersinggung langsung menusukkan pisau ke arah korban. Tak hanya sekali. Melainkan belasan kali. Abah Nateh kemudian tersungkur dibuatnya. Sejurus itu pelaku kabur menggunakan sepeda motor.
Sekira pukul 09.00, jasad Abah Nateh kemudian ditemukan warga. Sempat dievakuasi, korban dinyatakan meninggal dunia di RS Damanhuri dengan 11 luka tusuk, dan 1 luka goresan.
Tim gabungan Polres HST kemudian bergerak melakukan penyelidikan. Pelaku ditangkap di kawasan Balangan.
Plt Kapolsek Batang Alai Selatan, Ipda Sukma Yudistira membenarkan jika pihaknya sudah mengamankan pelaku.
“Saat ini kita amankan di Mapolres HST untuk dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya saat dikonfirmasi via telpon seluler.
Untuk motif sementara, Sukma membenarkan lantaran ketersinggungan. “Lebih jelasnya dan detail kita masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan, insyaallah besok atau lusa press release kasus ini,” jelasnya.
Pelaku bertempat tinggal di Hinas Kanan dan sudah beberapa waktu lalu dibantu bekerja oleh Abah Nateh.
“Abah Nateh ini orang yang sudah berbaik hati memperkerjakan pelaku,” jelas Camat Batang Alai Tengah, Hardianto.
Jenazah mendiang sudah disalatkan dan dikebumikan selepas asar tadi. “Dan kami warga Batang Alai Tengah merasa kehilangan karena almarhum merupakan salah satu tokoh di sini,” pungkasnya.
Duka Walhi
Abah Nateh dikenal luas sebagai pejuang Meratus. Ia adalah warga yang getol mempertahankan lingkungan Meratus bebas dari tambang.
“Walhi mendesak Kapolda Kalsel dan Kapolres HST segera turun tangan untuk secepatnya mengusut secara tuntas hingga keadilan berpihak kepada Abah Nateh dan keluarga yang ditinggalkan,” jelas Manajer Kampanye Walhi Kalsel, Jeffri Raharja.
Abah Nateh dulunya kepala Badan Perwakilan Desa setempat. Ia menggagas objek wisata alam Pantai Nateh sebagai solusi selain tambang.
Abah Nateh yang lantang menyuarakan #SaveMeratus, Desember 2017 silam, bahkan turut hadir dalam persidangan menolak izin tambang PT MCM.
Medio April sebelumnya, ia sempat menerima SK hak pengelolaan hutan desa Nateh dari Kementerian Lingkungan Hidup. SK diberikan langsung oleh Presiden Jokowi.
Di Nateh, ia hanya hidup berdua dengan sang istri. Rumahnya selalu terbuka untuk siapa saja yang bertandang. Apalagi mahasiswa, jurnalis, atapun peneliti lingkungan Meratus.