Empat Mahasiswa Kasus Molotov Jadi Tahanan Kota, Dua Aktor Intelektual Diciduk -
News  

Empat Mahasiswa Kasus Molotov Jadi Tahanan Kota, Dua Aktor Intelektual Diciduk

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar memberikan keterangan pers terkait kasus kepemilikan bom molotov yang melibatkan empat mahasiswa. Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Empat mahasiswa Samarinda yang seharusnya sibuk kuliah dan menggarap skripsi kini punya beban tambahan: wajib lapor ke polisi. Mereka ditetapkan sebagai tahanan kota setelah ditangkap dalam kasus kepemilikan bom molotov.

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar mengatakan, penangguhan penahanan dikabulkan dengan alasan asas kemanfaatan. Para mahasiswa dinilai masih butuh ruang akademik. Ada yang semester lima, tujuh, bahkan tengah menyusun skripsi.

“Permohonan penangguhan sudah kami kabulkan. Penahanan kami lakukan dengan mekanisme penangguhan,” ujar Hendri dalam konferensi pers, Jumat.

Meski bebas dari sel, proses hukum tetap berjalan. Polisi bekerja sama dengan pihak universitas untuk memberi pembinaan. Mahasiswa diwajibkan bersikap kooperatif, rutin melapor, dan dilarang bepergian keluar kota.

“Kami harapkan ini jadi pembelajaran agar mereka lebih hati-hati menanggapi setiap ajakan yang bisa mengarah pada gangguan ketertiban umum,” tegas Hendri.

Seiring keputusan itu, tim gabungan Jatanras Polresta Samarinda dan Ditreskrimum Polda Kaltim juga menangkap dua orang lain yang diduga sebagai aktor intelektual di balik perakitan molotov. Keduanya, berinisial N dan L, ditangkap di perumahan kawasan Bukit Merdeka, Kecamatan Sambutan.

“Keduanya masih diperiksa intensif untuk mendalami peran dan keterlibatannya,” kata Hendri.

Rektor Universitas Mulawarman, Prof Abdunnur, menegaskan kasus ini jadi alarm bagi kampus. Ia menyebut Unmul bukan sekadar pusat riset, melainkan pusat peradaban yang harus menyuarakan aspirasi secara profesional dan intelektual.

“Ini pembelajaran penting untuk memperkuat sinergi kampus dengan pemerintah dan aparat hukum, agar civitas akademika tidak mudah dipengaruhi pihak luar yang ingin mengganggu stabilitas,” ujarnya.

9 kali dilihat, 9 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *