apakabar.co.id, PENAJAM – Ada yang tak nyaman saat momen perayaan HUT RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Sejumlah aktivis diamankan.
Penangkapan terjadi saat mereka menyampaikan aspirasi di perairan Teluk Balikpapan. Sekitar Jembatan Pulau Balang. Sejumlah kapal cepat kepolisian tiba-tiba merapat ke perahu mereka.
“Sekitar jam 12-an, tim pemanjat dari Greenpeace digelandang,” ujar salah satu peserta aksi, Husein Suwarno dihubungi media ini, Sabtu (17/8) siang tadi.
Aktivis Forum Peduli Teluk Balikpapan ini juga sempat tertahan di kantor PUPR yang ada di Jembatan Pulau Balang.
“Yang ditahan di awal ada 30 peserta aksi,” jelasnya.
Kata Husein, mereka yang ditahan dibawa menggunakan mobil lewat darat. Kabarnya ke Polres Penajam Paser Utara. Sedangkan peserta aksi lainnya kembali ke kapal masing-masing.
“Sepertinya mereka belum sampai ke kantor Polres PPU itu. Karena perjalanan dari Pulau Balang ke sana hampir 2 jam,” tuturnya.
Sejumlah jurnalis kabarnya juga sempat diamankan. Itu setelah meliput pengibaran bendera di Jembatan Pulau Balang oleh Greenpeace. Info terbaru, kini mereka sudah dilepaskan.
“Aksi pembentangan spanduk ‘Indonesia not for sale, Merdeka’ berhasil dilakukan dengan durasi 1 jam lebih mereka bergelantungan di Jembatan Pulau Balang bentang panjang,” ujar Husein.
apakabar sudah menghubungi Kapolres Penajam Paser Utara, AKBP Suprianto. Namun belum ada respons. Begitu juga dengan Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto.
Pesan singkat kemudian masuk ke media ini. Mengatakan bahwa para pendemo bukan ditahan, melainkan diamankan.
“Mereka membahayakan dirinya sendiri dengan melakukan giat di tempat tersebut sehingga dari aparat hanya untuk melakukan pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan),” bunyi pesan itu.
“Karena tadi dari mereka juga kesulitan untuk turun dari jembatan untuk bergabung dengan rekan-rekannya. Kan berbahaya,” sambung pesan itu.
Media ini kemudian melakukan pengecekan ke Husein. Kata Husein, fakta di lapangan, mereka kesulitan turun justru karena diduga ditarik ke atas oleh aparat kepolisian dari atas jembatan.
Aksi petugas tersebut justru yang membahayakan pemanjatan. Pada waktu proses turun ada satu peserta yang talinya terlilit.
“Nah dalam proses penguraian tali tersebut ada tindakan ceroboh polisi yang menarik paksa, pemanjat perempuan ini berteriak kesakitan karena talinya dipaksa ditarik ke atas,” timpal Husein Suwarno.
Sebelumnya, sebuah kain merah berukuran 50×15 meter dibentang di Jembatan Pulau Balang. Spanduk besar itu diisi dengan corak tulisan putih berbunyi; “Indonesia is not for sale, Merdeka!”.
Aksi itu dilakukan oleh aktivis Greenpeace. Sejumlah banner lainnya juga terbentang dari atas perahu-perahu kayu di bawah jembatan. Mereka melakukan parade kemerdekaan di perairan.
Beberapa di antaranya bertuliskan “Selamatkan Teluk Balikpapan”, “Tanah untuk Rakyat”, “Digusur PSN, Belum Merdeka 100%”, “Belum Merdeka Bersuara”, “79 Tahun Merdeka, 190 Tahun Dijajah”, dan lainnya.
Sesaat berita ini akan tayang, Kapolres AKBP Suprianto memberi penjelasan. Ia meminta waktu untuk memberikan penjelasan. “Saya dalami dulu ya mas,” singkatnya.